China Murka AUKUS Boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing
Kamis, 09 Desember 2021 - 19:23 WIB
BEIJING - Australia , Inggris , dan Amerika Serikat (AS) akan membayar harga untuk tindakan mereka yang keliru karena tidak mengirimkan delegasi pemerintah ke Olimpiade Musim Dingin Februari mendatang di Beijing. Demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China .
Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengumumkan boikot, dengan mengatakan pada hari Senin bahwa pejabat pemerintahnya tidak akan menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing 4-20 Februari karena "kekejaman" hak asasi manusia China, beberapa minggu setelah pembicaraan yang bertujuan meredakan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
"Amerika Serikat, Inggris dan Australia telah menggunakan platform Olimpiade untuk manipulasi politik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
"Mereka harus membayar harga untuk tindakan keliru mereka," katanya dalam konferensi pers reguler seperti dilansir dari Reuters, Kamis (9/12/2021).
Hubungan antara Beijing dan Washington memburuk tajam di bawah mantan Presiden AS Donald Trump dan pemerintahan Biden telah mempertahankan tekanan terhadap China.
Ketidaksepakatan berpusat pada berbagai masalah termasuk perdagangan, asal-usul virus Corona, dan klaim maritim China di Laut China Selatan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan sebelumnya bahwa keputusannya untuk tidak mengirim pejabat ke Olimpiade dibuat karena perjuangannya membuka kembali saluran diplomatik dengan China untuk membahas hak asasi manusia di wilayah barat jauh Xinjiang dan langkah China untuk memblokir impor Australia.
China telah membantah melakukan kesalahan di Xinjiang, rumah bagi kelompok minoritas Muslim Uighur, dan mengatakan tuduhan pelanggaran hak asasi itu dibuat-buat.
Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengumumkan boikot, dengan mengatakan pada hari Senin bahwa pejabat pemerintahnya tidak akan menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing 4-20 Februari karena "kekejaman" hak asasi manusia China, beberapa minggu setelah pembicaraan yang bertujuan meredakan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
"Amerika Serikat, Inggris dan Australia telah menggunakan platform Olimpiade untuk manipulasi politik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
"Mereka harus membayar harga untuk tindakan keliru mereka," katanya dalam konferensi pers reguler seperti dilansir dari Reuters, Kamis (9/12/2021).
Hubungan antara Beijing dan Washington memburuk tajam di bawah mantan Presiden AS Donald Trump dan pemerintahan Biden telah mempertahankan tekanan terhadap China.
Ketidaksepakatan berpusat pada berbagai masalah termasuk perdagangan, asal-usul virus Corona, dan klaim maritim China di Laut China Selatan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan sebelumnya bahwa keputusannya untuk tidak mengirim pejabat ke Olimpiade dibuat karena perjuangannya membuka kembali saluran diplomatik dengan China untuk membahas hak asasi manusia di wilayah barat jauh Xinjiang dan langkah China untuk memblokir impor Australia.
China telah membantah melakukan kesalahan di Xinjiang, rumah bagi kelompok minoritas Muslim Uighur, dan mengatakan tuduhan pelanggaran hak asasi itu dibuat-buat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda