Tragis! 13 Warga Tewas Ditembak Tentara Sepulang dari Tambang Batubara
Minggu, 05 Desember 2021 - 17:38 WIB
MON NAGALAND - Setidaknya 13 warga sipil ditembak mati oleh tentara di negara bagian Nagaland, India , Sabtu (4/12/20221) malam waktu setempat. Diduga, tentara mengira para warga sipil yang baru kembali dari bekerja di tambang batubara itu sebagai kelompok militant di wilayah timur laut terpencil India.
“Empat belas orang, 13 warga sipil dan seorang tentara tewas dalam insiden penembakan antara desa Oting dan Tiru di distrik Mon Nagaland pada Sabtu malam,” jelas Inspektur Polisi Imnalensa mengkonfirmasi, seperti dikutip India Today.
Menurut seorang pejabat, sekelompok pekerja harian dari desa Oting pulang dari tambang batubara dengan mobil pick-up, ketika mereka diduga ditembak oleh pasukan keamanan. Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa para sukarelawan dari desa telah mencari mereka, karena mereka belum kembali selama beberapa jam dan menemukan mayat mereka di dalam van.
Dalam kemarahan, penduduk setempat dilaporkan membakar dua kendaraan milik pasukan keamanan. “Situasi sekarang terkendali dan polisi sedang melakukan verifikasi di tempat,” lanjut pejabat itu.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Assam Rifles mengatakan, operasi khusus telah direncanakan di daerah itu "berdasarkan intelijen yang kredibel tentang kemungkinan pergerakan pemberontak".
"Insiden dan akibatnya sangat disesalkan. Penyebab hilangnya nyawa yang tidak menguntungkan sedang diselidiki di tingkat tertinggi dan tindakan yang tepat akan diambil sesuai hukum," tambah pernyataan itu.
Sesuai pernyataan Assam Rifles, satu tentara tewas dan beberapa lainnya menderita luka parah dalam insiden itu. Seorang pejabat polisi mengatakan bahwa operasi itu dilakukan berdasarkan masukan pada pergerakan militan dari faksi Yung Aung dari faksi terlarang NSCN (K), yang berbasis di Myanmar.
Menanggapi insiden itu, Kepala Menteri Nagaland, Neiphiu Rio mengaku sangat mengutuk kejadian tersebut. “Tim investigasi khusus "tingkat tinggi" akan menyelidiki kasus tersebut untuk memastikan keadilan diberikan. Kami mengimbau perdamaian dari semua lapisan masyarakat,” ungkapnya.
Rio, yang ketika insiden terjadi tengah berada di Delhi untuk pertemuan dengan Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, bergegas kembali ke Kohima untuk mengadakan pertemuan darurat mengenai insiden tersebut.
“Empat belas orang, 13 warga sipil dan seorang tentara tewas dalam insiden penembakan antara desa Oting dan Tiru di distrik Mon Nagaland pada Sabtu malam,” jelas Inspektur Polisi Imnalensa mengkonfirmasi, seperti dikutip India Today.
Menurut seorang pejabat, sekelompok pekerja harian dari desa Oting pulang dari tambang batubara dengan mobil pick-up, ketika mereka diduga ditembak oleh pasukan keamanan. Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa para sukarelawan dari desa telah mencari mereka, karena mereka belum kembali selama beberapa jam dan menemukan mayat mereka di dalam van.
Dalam kemarahan, penduduk setempat dilaporkan membakar dua kendaraan milik pasukan keamanan. “Situasi sekarang terkendali dan polisi sedang melakukan verifikasi di tempat,” lanjut pejabat itu.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Assam Rifles mengatakan, operasi khusus telah direncanakan di daerah itu "berdasarkan intelijen yang kredibel tentang kemungkinan pergerakan pemberontak".
"Insiden dan akibatnya sangat disesalkan. Penyebab hilangnya nyawa yang tidak menguntungkan sedang diselidiki di tingkat tertinggi dan tindakan yang tepat akan diambil sesuai hukum," tambah pernyataan itu.
Sesuai pernyataan Assam Rifles, satu tentara tewas dan beberapa lainnya menderita luka parah dalam insiden itu. Seorang pejabat polisi mengatakan bahwa operasi itu dilakukan berdasarkan masukan pada pergerakan militan dari faksi Yung Aung dari faksi terlarang NSCN (K), yang berbasis di Myanmar.
Menanggapi insiden itu, Kepala Menteri Nagaland, Neiphiu Rio mengaku sangat mengutuk kejadian tersebut. “Tim investigasi khusus "tingkat tinggi" akan menyelidiki kasus tersebut untuk memastikan keadilan diberikan. Kami mengimbau perdamaian dari semua lapisan masyarakat,” ungkapnya.
Rio, yang ketika insiden terjadi tengah berada di Delhi untuk pertemuan dengan Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, bergegas kembali ke Kohima untuk mengadakan pertemuan darurat mengenai insiden tersebut.
(esn)
tulis komentar anda