Terkait Keamanan Kesehatan Global, Taiwan Tak Akan Tinggal Diam
Rabu, 22 April 2020 - 20:51 WIB
TAIPEI - Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan Chen Shih-chung menyatakan ancaman munculnya penyakit menular yang baru terhadap kesehatan global, ekonomi, perdagangan dan pariwisata masih belum berhenti, dan semakin cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia karena transportasi udara internasional.
“Pneumonia yang tidak dikenal dari Wuhan, China pada akhir 2019 lalu, kini telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Taiwan,” ungkap Chen.
Setelah mengalami pengalaman tragis SARS, Taiwan telah secara aktif merespons ancaman berbagai penyakit menular yang muncul selama 17 tahun terakhir ini, dan tidak pernah mengabaikannya.
“Oleh karena itu, ketika dipastikan bahwa pneumonia yang tidak dikenal terjadi di Wuhan, China pada tanggal 31 Desember 2019, Taiwan segera mengambil langkah-langkah karantina check-in untuk penerbangan langsung Wuhan pada hari yang sama, dan melakukan tindakan awal untuk mencegah risiko penularan antar manusia,” papar Chen.
Menurut Chen, pada 2 Januari 2020, Taiwan mendirikan Tim Penanggulangan Wabah Pneumonia Parah, dan pada 20 Januari membangun Pusat Komando Epidemi Nasional untuk secara efektif mengintegrasikan sumber daya pencegahan epidemi lintas-kementerian.
“Meskipun Taiwan berdekatan dengan China secara geografis, jumlah yang terkonfirmasi per juta populasi berada di peringkat 123 dunia, menunjukkan bahwa pekerjaan pencegahan epidemi Taiwan telah mencapai hasil yang luar biasa,” ungkap dia.
Taiwan secara tegas mengakui bahwa penyakit menular tidak mengenal batas. Menanggapi gelombang Covid-19 ini, Taiwan memberlakukan karantina rumah selama 14 hari untuk para imigran dari negara-negara yang terdampak wabah, dan membangun sistem karantina elektronik melalui ponsel dari berbagai operator telekomunikasi di Taiwan.
“Penumpang mengisi formulir melalui ponsel yang terhubung dengan sistem informasi manajemen kepedulian masyarakat dan kelangsungan hidup, sehingga unit pemerintah dapat merawat serta memberikan bantuan hidup dan pertolongan medis,” kata Chen.
Taiwan juga mencatat riwayat perjalanan pasien pada kartu IC asuransi kesehatan, agar dokter bisa memberikan perhatian, dan deteksi dini kasus untuk memblokir penyebaran di masyarakat.
“Pneumonia yang tidak dikenal dari Wuhan, China pada akhir 2019 lalu, kini telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Taiwan,” ungkap Chen.
Setelah mengalami pengalaman tragis SARS, Taiwan telah secara aktif merespons ancaman berbagai penyakit menular yang muncul selama 17 tahun terakhir ini, dan tidak pernah mengabaikannya.
“Oleh karena itu, ketika dipastikan bahwa pneumonia yang tidak dikenal terjadi di Wuhan, China pada tanggal 31 Desember 2019, Taiwan segera mengambil langkah-langkah karantina check-in untuk penerbangan langsung Wuhan pada hari yang sama, dan melakukan tindakan awal untuk mencegah risiko penularan antar manusia,” papar Chen.
Menurut Chen, pada 2 Januari 2020, Taiwan mendirikan Tim Penanggulangan Wabah Pneumonia Parah, dan pada 20 Januari membangun Pusat Komando Epidemi Nasional untuk secara efektif mengintegrasikan sumber daya pencegahan epidemi lintas-kementerian.
“Meskipun Taiwan berdekatan dengan China secara geografis, jumlah yang terkonfirmasi per juta populasi berada di peringkat 123 dunia, menunjukkan bahwa pekerjaan pencegahan epidemi Taiwan telah mencapai hasil yang luar biasa,” ungkap dia.
Taiwan secara tegas mengakui bahwa penyakit menular tidak mengenal batas. Menanggapi gelombang Covid-19 ini, Taiwan memberlakukan karantina rumah selama 14 hari untuk para imigran dari negara-negara yang terdampak wabah, dan membangun sistem karantina elektronik melalui ponsel dari berbagai operator telekomunikasi di Taiwan.
“Penumpang mengisi formulir melalui ponsel yang terhubung dengan sistem informasi manajemen kepedulian masyarakat dan kelangsungan hidup, sehingga unit pemerintah dapat merawat serta memberikan bantuan hidup dan pertolongan medis,” kata Chen.
Taiwan juga mencatat riwayat perjalanan pasien pada kartu IC asuransi kesehatan, agar dokter bisa memberikan perhatian, dan deteksi dini kasus untuk memblokir penyebaran di masyarakat.
tulis komentar anda