Kota Ini Termahal di Dunia untuk Ditinggali
Rabu, 01 Desember 2021 - 20:28 WIB
LONDON - Kota Tel Aviv di Israel , ditetapkan sebagai kota termahal di dunia untuk ditinggali. Hal itu berdasarkan laporan dua tahunan yang baru dirilis oleh Economist Intelligence Unit (EIU).
Kota ini melompat ke daftar teratas, dari tempat kelima tahun lalu, untuk pertama kalinya berdasarkan indeks biaya hidup dunia EIU Desember 2021, yang dirilis pada hari Selasa kemarin.
Menurut EIU, Tel Aviv naik peringkat karena kenaikan mata uang Israel, Shekel, terhadap dolar didukung oleh keberhasilan peluncuran vaksin COVID-19 yang merupakan salah satu yang tercepat di dunia.
Shekel Israel naik 4% terhadap dolar AS tahun ini pada awal bulan lalu, yang mendorong harga barang melonjak hampir sepersepuluh. Biaya makanan dan transportasi paling terpukul seperti dilansir dari Russia Today, Rabu (1/12/2021).
"Juara" tahun lalu, Paris, turun ke urutan kedua, diikuti oleh Singapura. Di antara kota-kota lain dalam 10 besar termahal adalah, berturut-turut, Zurich, Hong Kong, New York, Jenewa, Kopenhagen, Los Angeles, dan Osaka.
Ibu Kota Italia, Roma, peringkatnya terjun bebas di tengah penurunan harga makanan dan pakaian.
Sementara itu kota dengan pertumbuhan tercepat adalah ibu kota Iran, Teheran, yang melonjak 50 peringkat ke nomor 29, di tengah kekurangan dan kenaikan harga akibat sanksi Amerika Serikat (AS). Sedangkan Damaskus, Suriah menduduki peringkat kota paling murah dalam survei tersebut.
Secara keseluruhan, survei EIU menunjukkan bahwa kemacetan rantai pasokan, perubahan permintaan konsumen, dan perubahan nilai tukar mata uang selama setahun terakhir telah meningkatkan biaya hidup di banyak kota terbesar di dunia, dan analis memperkirakan harga akan naik lebih lanjut di tahun mendatang. Kenaikan terbesar terjadi pada sektor transportasi, dengan rata-rata harga bensin per liter naik 21%.
Juga, menurut angka EIU, tingkat inflasi harga yang dilacaknya saat ini tercatat tercepat dalam lima tahun terakhir, melonjak dari 1,9% pada 2020 menjadi 3,5% tahun-ke-tahun pada September 2021.
Survei EIU menilai biaya hidup di 173 kota global dan membandingkan harga lebih dari 200 produk dan layanan sehari-hari.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
Kota ini melompat ke daftar teratas, dari tempat kelima tahun lalu, untuk pertama kalinya berdasarkan indeks biaya hidup dunia EIU Desember 2021, yang dirilis pada hari Selasa kemarin.
Menurut EIU, Tel Aviv naik peringkat karena kenaikan mata uang Israel, Shekel, terhadap dolar didukung oleh keberhasilan peluncuran vaksin COVID-19 yang merupakan salah satu yang tercepat di dunia.
Shekel Israel naik 4% terhadap dolar AS tahun ini pada awal bulan lalu, yang mendorong harga barang melonjak hampir sepersepuluh. Biaya makanan dan transportasi paling terpukul seperti dilansir dari Russia Today, Rabu (1/12/2021).
"Juara" tahun lalu, Paris, turun ke urutan kedua, diikuti oleh Singapura. Di antara kota-kota lain dalam 10 besar termahal adalah, berturut-turut, Zurich, Hong Kong, New York, Jenewa, Kopenhagen, Los Angeles, dan Osaka.
Ibu Kota Italia, Roma, peringkatnya terjun bebas di tengah penurunan harga makanan dan pakaian.
Sementara itu kota dengan pertumbuhan tercepat adalah ibu kota Iran, Teheran, yang melonjak 50 peringkat ke nomor 29, di tengah kekurangan dan kenaikan harga akibat sanksi Amerika Serikat (AS). Sedangkan Damaskus, Suriah menduduki peringkat kota paling murah dalam survei tersebut.
Secara keseluruhan, survei EIU menunjukkan bahwa kemacetan rantai pasokan, perubahan permintaan konsumen, dan perubahan nilai tukar mata uang selama setahun terakhir telah meningkatkan biaya hidup di banyak kota terbesar di dunia, dan analis memperkirakan harga akan naik lebih lanjut di tahun mendatang. Kenaikan terbesar terjadi pada sektor transportasi, dengan rata-rata harga bensin per liter naik 21%.
Juga, menurut angka EIU, tingkat inflasi harga yang dilacaknya saat ini tercatat tercepat dalam lima tahun terakhir, melonjak dari 1,9% pada 2020 menjadi 3,5% tahun-ke-tahun pada September 2021.
Survei EIU menilai biaya hidup di 173 kota global dan membandingkan harga lebih dari 200 produk dan layanan sehari-hari.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(ian)
tulis komentar anda