Jadi Mata-mata Iran, Tukang Bersih-bersih Rumah Menhan Israel Minta Rp99 Juta
Sabtu, 20 November 2021 - 15:04 WIB
TEL AVIV - Pria Israel tukang bersih-bersih rumah Menteri Pertahanan (Menhan) Benny Gantz ditangkap agen Shin Bet karena jadi mata-mata untuk Iran . Pria itu dilaporkan minta bayaran USD7.000 (Rp99,8 juta) kepada kelompok yang terkait dengan Teheran atas misinya.
Layanan keamanan Shin Bet mengungkapkan bahwa mereka telah menangkap Omri Goren—pria lokal yang pernah dihukum beberapa tahun penjara karena merampok bank—atas tuduhan menawarkan diri kepada Iran untuk memata-matai Gantz.
Goren dipekerjakan sebelum Gantz menjadi menteri pertahanan, dan tampaknya Shin Bet tidak pernah melihat sejarah pribadinya.
Gantz adalah kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelum dia terjun ke dunia politik.
Menurut laporan Channel 12, yang dikutip Times of Israel, Sabtu (20/11/2021), Goren menghubungi kelompok peretas Iran, Black Shadow, di aplikasi perpesanan Telegram menggunakan identitas palsu, dan mengatakan dia bekerja untuk menteri pertahanan dan dapat membantu kelompok peretas itu dengan berbagai cara.
Dia juga dilaporkan menawarkan untuk memasang bug di komputer Gantz dengan imbalan uang.
Media tersebut, tanpa mengutip sumber, mengatakan bahwa "kepala bisa berguling" segera di Shin Bet atas kegagalan total agensi untuk memeriksa seseorang yang bekerja di posisi sensitif seperti itu.
Laporan itu muncul setelah Shin Bet mengumumkan pembentukan komite untuk menyelidiki bagaimana mereka melakukan pemeriksaan latar belakang pada orang-orang yang bekerja sama dengan pejabat senior. Pejabat keamanan juga mengakui kegagalan dalam kasus Goren.
Layanan keamanan Shin Bet mengungkapkan bahwa mereka telah menangkap Omri Goren—pria lokal yang pernah dihukum beberapa tahun penjara karena merampok bank—atas tuduhan menawarkan diri kepada Iran untuk memata-matai Gantz.
Goren dipekerjakan sebelum Gantz menjadi menteri pertahanan, dan tampaknya Shin Bet tidak pernah melihat sejarah pribadinya.
Gantz adalah kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelum dia terjun ke dunia politik.
Menurut laporan Channel 12, yang dikutip Times of Israel, Sabtu (20/11/2021), Goren menghubungi kelompok peretas Iran, Black Shadow, di aplikasi perpesanan Telegram menggunakan identitas palsu, dan mengatakan dia bekerja untuk menteri pertahanan dan dapat membantu kelompok peretas itu dengan berbagai cara.
Dia juga dilaporkan menawarkan untuk memasang bug di komputer Gantz dengan imbalan uang.
Media tersebut, tanpa mengutip sumber, mengatakan bahwa "kepala bisa berguling" segera di Shin Bet atas kegagalan total agensi untuk memeriksa seseorang yang bekerja di posisi sensitif seperti itu.
Laporan itu muncul setelah Shin Bet mengumumkan pembentukan komite untuk menyelidiki bagaimana mereka melakukan pemeriksaan latar belakang pada orang-orang yang bekerja sama dengan pejabat senior. Pejabat keamanan juga mengakui kegagalan dalam kasus Goren.
tulis komentar anda