Pemimpin Hizbullah Sebut Arab Saudi Lebay
Jum'at, 12 November 2021 - 17:08 WIB
Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan awal bulan ini bahwa dominasi Hizbullah atas Lebanon, dan bukan hanya komentar Kordahi, memicu pertikaian diplomatik.
Nasrallah membalasnya dengan mengatakan: "krisis yang sengaja diciptakan Arab Saudi adalah bagian dari pertempurannya dengan Perlawanan (Hizbullah) di Lebanon".
"Kami tidak menyangkal bahwa kami adalah kekuatan yang berpengaruh, tetapi kami tidak mengontrol negara," tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa Hizbullah - yang dianggap Arab Saudi sebagai gerakan "teroris" yang didukung oleh saingan regionalnya Iran - tidak mencari eskalasi dengan negara-negara Teluk Arab.
"Kami tidak ingin berperang dengan Arab Saudi dan negara-negara Teluk," katanya.
Keretakan diplomatik, yang mengancam akan menjerumuskan Lebanon lebih dalam ke dalam krisis ekonomi, mendorong Arab Saudi dan beberapa sekutunya untuk menarik duta besar dan memblokir impor dari Lebanon.
Negara ini sangat membutuhkan bantuan internasional, terutama dari tetangga Arabnya yang kaya, untuk mengangkatnya keluar dari rawa keuangan dan politik.
Lihat Juga: Putus Asa, Netanyahu Tawarkan Hadiah Rp79 Miliar bagi Tiap Tawanan yang Dibebaskan dari Gaza
Nasrallah membalasnya dengan mengatakan: "krisis yang sengaja diciptakan Arab Saudi adalah bagian dari pertempurannya dengan Perlawanan (Hizbullah) di Lebanon".
"Kami tidak menyangkal bahwa kami adalah kekuatan yang berpengaruh, tetapi kami tidak mengontrol negara," tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa Hizbullah - yang dianggap Arab Saudi sebagai gerakan "teroris" yang didukung oleh saingan regionalnya Iran - tidak mencari eskalasi dengan negara-negara Teluk Arab.
"Kami tidak ingin berperang dengan Arab Saudi dan negara-negara Teluk," katanya.
Keretakan diplomatik, yang mengancam akan menjerumuskan Lebanon lebih dalam ke dalam krisis ekonomi, mendorong Arab Saudi dan beberapa sekutunya untuk menarik duta besar dan memblokir impor dari Lebanon.
Negara ini sangat membutuhkan bantuan internasional, terutama dari tetangga Arabnya yang kaya, untuk mengangkatnya keluar dari rawa keuangan dan politik.
Lihat Juga: Putus Asa, Netanyahu Tawarkan Hadiah Rp79 Miliar bagi Tiap Tawanan yang Dibebaskan dari Gaza
(ian)
tulis komentar anda