Pemimpin Hizbullah Sebut Arab Saudi Lebay
Jum'at, 12 November 2021 - 17:08 WIB
BEIRUT - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengecam reaksi Arab Saudi terkait pernyataan menteri Lebanon terkait perang Yaman . Menurutnya Arab Saudi terlalu berlebihan dalam menyikapi pernyataan yang memicu pertikaian diplomatik dengan negara-negara Teluk Arab.
Dalam komentar publik pertamanya sejak krisis diplomatik itu meletus, pemimpin gerakan pro-Iran itu menuduh Arab Saudi dengan sengaja memicu kebuntuan sebagai bagian dari pertempurannya dengan Hizbullah.
Perselisihan itu dipicu oleh komentar yang dibuat oleh Menteri Informasi Lebanon yang didukung Hizbullah George Kordahi dalam sebuah wawancara yang direkam pada Agustus - sebelum dia menjabat - dan disiarkan pada akhir Oktober.
Kordahi mencirikan intervensi yang dipimpin Saudi di Yaman sejak 2015 sebagai "agresi eksternal", yang memicu teguran dari Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, dan Uni Emirat Arab.
"Reaksi Saudi terhadap pernyataan Kordahi sangat, sangat berlebihan dan tidak bisa dipahami," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Kordahi tenang dan objektif. Dia tidak menyerang siapa pun dan tidak menggunakan ekspresi kasar," imbuhnya seperti dikutip dari Al Araby, Jumat (12/11/2021).
Reaksi negara-negara Teluk terhadap pernyataan Kordahi telah memicu seruan di dalam dan luar negeri untuk pengunduran dirinya, tetapi Nasrallah mengatakan kelompoknya menentang langkah tersebut.
"Apakah itu melayani kepentingan nasional untuk menyerah pada perintah dari negara asing?" tanyanya.
Dalam komentar publik pertamanya sejak krisis diplomatik itu meletus, pemimpin gerakan pro-Iran itu menuduh Arab Saudi dengan sengaja memicu kebuntuan sebagai bagian dari pertempurannya dengan Hizbullah.
Perselisihan itu dipicu oleh komentar yang dibuat oleh Menteri Informasi Lebanon yang didukung Hizbullah George Kordahi dalam sebuah wawancara yang direkam pada Agustus - sebelum dia menjabat - dan disiarkan pada akhir Oktober.
Kordahi mencirikan intervensi yang dipimpin Saudi di Yaman sejak 2015 sebagai "agresi eksternal", yang memicu teguran dari Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, dan Uni Emirat Arab.
Baca Juga
"Reaksi Saudi terhadap pernyataan Kordahi sangat, sangat berlebihan dan tidak bisa dipahami," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Kordahi tenang dan objektif. Dia tidak menyerang siapa pun dan tidak menggunakan ekspresi kasar," imbuhnya seperti dikutip dari Al Araby, Jumat (12/11/2021).
Reaksi negara-negara Teluk terhadap pernyataan Kordahi telah memicu seruan di dalam dan luar negeri untuk pengunduran dirinya, tetapi Nasrallah mengatakan kelompoknya menentang langkah tersebut.
"Apakah itu melayani kepentingan nasional untuk menyerah pada perintah dari negara asing?" tanyanya.
tulis komentar anda