Upgrade Jet Tempur Siluman F-22 Raptor Lebih Canggih, AS Gelontorkan Rp155,4 Triliun
Sabtu, 06 November 2021 - 13:40 WIB
WASHINGTON - Lockheed Martin Corporation telah memenangkan kontrak Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) senilai lebih dari USD10,8 miliar (lebih dari Rp155,4 triliun) untuk meng-upgrade jet tempur siluman F-22 Raptor agar terus beroperasi dan menjadi lebih canggih.
Departemen Pertahanan AS dalam siaran pers-nya, Jumat (5/11/2021), mengatakan kontraktor pertahanan tersebut diberi kontrak untuk menyediakan Advanced Raptor Enhancement and Sustainment (ARES) untuk Kantor Program F-22.
“Lockheed Martin Corporation [dari] Fort Worth, Texas telah dianugerahi kontrak senilai USD10,863 miliar guna ARES untuk Kantor Program F-22," bunyi rilis departemen tersebut tersebut yang dilansir Sputniknews, Sabtu (6/11/2021).
Kontrak tersebut memberikan dukungan untuk pasokan dan layanan yang diperlukan untuk mempertahankan dan memodernisasi jet F-22 Raptor, termasuk pengadaan dan layanan kit perangkat keras modernisasi."Seperti upgrade dan perbaikan serta layanan logistik berbasis kinerja," lanjut rilis Pentagon.
Menurut rilis Pentagon, F-22 Raptor Lockheed Martin adalah pesawat tempur taktis siluman berkursi tunggal, bermesin ganda, dan untuk segala cuaca yang dirancang sebagai jet superioritas udara.
Jet tempur ini juga memiliki kemapuan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan kemampuan intelijen sinyal.
Angkatan Udara AS awalnya berencana untuk membeli total 750 unit jet tempur F-22 Raptor, tetapi program tersebut dipotong menjadi 187 unit pesawat operasional pada tahun 2009 karena biaya tinggi, kurangnya misi udara-ke-udara yang jelas selama produksi, larangan ekspor dan pengembangan F-35 Joint Strike Fighter.
Jet tempur F-22 terakhir dikirim ke Angkatan Udara AS pada tahun 2012.
Departemen Pertahanan AS dalam siaran pers-nya, Jumat (5/11/2021), mengatakan kontraktor pertahanan tersebut diberi kontrak untuk menyediakan Advanced Raptor Enhancement and Sustainment (ARES) untuk Kantor Program F-22.
“Lockheed Martin Corporation [dari] Fort Worth, Texas telah dianugerahi kontrak senilai USD10,863 miliar guna ARES untuk Kantor Program F-22," bunyi rilis departemen tersebut tersebut yang dilansir Sputniknews, Sabtu (6/11/2021).
Baca Juga
Kontrak tersebut memberikan dukungan untuk pasokan dan layanan yang diperlukan untuk mempertahankan dan memodernisasi jet F-22 Raptor, termasuk pengadaan dan layanan kit perangkat keras modernisasi."Seperti upgrade dan perbaikan serta layanan logistik berbasis kinerja," lanjut rilis Pentagon.
Menurut rilis Pentagon, F-22 Raptor Lockheed Martin adalah pesawat tempur taktis siluman berkursi tunggal, bermesin ganda, dan untuk segala cuaca yang dirancang sebagai jet superioritas udara.
Jet tempur ini juga memiliki kemapuan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan kemampuan intelijen sinyal.
Angkatan Udara AS awalnya berencana untuk membeli total 750 unit jet tempur F-22 Raptor, tetapi program tersebut dipotong menjadi 187 unit pesawat operasional pada tahun 2009 karena biaya tinggi, kurangnya misi udara-ke-udara yang jelas selama produksi, larangan ekspor dan pengembangan F-35 Joint Strike Fighter.
Jet tempur F-22 terakhir dikirim ke Angkatan Udara AS pada tahun 2012.
(min)
tulis komentar anda