Rudal Hipersonik China Mendunia, Ini Bedanya dengan Misil Balistik Konvensional

Jum'at, 05 November 2021 - 16:17 WIB
Kedua jenis senjata utama hipersonik adalah, pertama kendaraan luncur hipersonik atau juga disebut sistem boost-glide. Ini diluncurkan oleh pendorong roket ke atmosfer atas. Mereka terpisah dari booster di ketinggian sekitar 62 mil, ketinggian di mana atmosfer Bumi berakhir.

Mereka menyelam dengan momentum mereka sendiri dan meluncur ke target dengan kecepatan Mach 5, lima kali kecepatan suara, sekitar 3.836 mph atau 1 mil per detik. Mereka dapat bermanuver di atmosfer, membuat mereka sulit untuk dideteksi dan dihancurkan.

Kedua adalah rudal jelajah hipersonik. Senjata ini menggunakan mesin berkecepatan tinggi yang disebut scramjets untuk mencapai kecepatan hipersonik. Kisaran ketinggian mereka sekitar 19 mil.

Menurut laporan sejumlah media Barat, tes senjata hipersonik China melibatkan kendaraan luncur hipersonik.

China telah secara resmi membantah menguji rudal hipersonik, dengan mengatakan itu adalah uji rutin pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali.

Pengembangan Rudal Hipersonik

AS, Rusia dan China memimpin dalam program rudal hipersonik. Tetapi uji rudal hipersonik China telah meningkatkan ketegangan antara Beijing dan Washington, di mana hubungan keduanya sudah memanas karena aktivitas militer China di dekat Taiwan, benteng pulaunya di Laut China Selatan, perselisihan perdagangan, dan pandemi COVID-19.

Menurut Washington Post, negara-negara lain yang mengembangkan senjata hipersonik termasuk India, Prancis, Jerman, Jepang, Australia, dan Korea Utara.
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More