Asia Tenggara Bisa Bergejolak, AS Harus Jauhi Konfrontasi Fisik dengan China
Kamis, 04 November 2021 - 10:57 WIB
WASHINGTON - Menteri Pertahanan (Menhan) Singapura Ng Eng Hen mengatakan Amerika Serikat (AS) harus menjauhi konfrontasi fisik dengan China terkait Taiwan. Dia khawatir terjadi salah perhitungan yang menyebabkan Asia Tenggara dan bahkan seluruh dunia bergejolak.
Menhan Ng membuat komentar tersebut setelah pidato utamanya tentang perspektif Singapura tentang AS dan China di Forum Keamanan Aspen ke-12 di Washington DC pada hari Kamis (4/11/2021).
Forum tersebut merupakan konferensi keamanan dan kebijakan luar negeri tahunan yang melibatkan para pemimpin dan pemain kunci dalam komunitas pertahanan.
Sesi dengan Ng dimoderatori oleh co-chair Aspen Strategy Group Profesor Joseph Samuel Nye Jr, yang menanyakan apakah sang menteri khawatir tentang bagaimana AS menangani "pertanyaan Taiwan".
"Taiwan masuk ke jantung legitimasi politik pemimpin, partai dan itu adalah garis merah. Saya tidak bisa memikirkan skenario (di) mana ada pemenang jika ada konfrontasi fisik yang sebenarnya atas Taiwan," kata Ng.
"Jadi, saya akan menyarankan kita untuk menjauh dari itu," ujarnya, seperti dikutip Channel News Asia.
Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan pada bulan Oktober bahwa ketegangan militer dengan China berada pada kondisi terburuknya dalam 40 tahun, dan menambahkan bahwa Beijing akan mampu melakukan invasi "skala penuh" pada tahun 2025.
China sampai saat ini masih mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan bertekad untuk menundukannya, bahkan dengan kekerasan militer jika perlu.
Menhan Ng membuat komentar tersebut setelah pidato utamanya tentang perspektif Singapura tentang AS dan China di Forum Keamanan Aspen ke-12 di Washington DC pada hari Kamis (4/11/2021).
Baca Juga
Forum tersebut merupakan konferensi keamanan dan kebijakan luar negeri tahunan yang melibatkan para pemimpin dan pemain kunci dalam komunitas pertahanan.
Sesi dengan Ng dimoderatori oleh co-chair Aspen Strategy Group Profesor Joseph Samuel Nye Jr, yang menanyakan apakah sang menteri khawatir tentang bagaimana AS menangani "pertanyaan Taiwan".
"Taiwan masuk ke jantung legitimasi politik pemimpin, partai dan itu adalah garis merah. Saya tidak bisa memikirkan skenario (di) mana ada pemenang jika ada konfrontasi fisik yang sebenarnya atas Taiwan," kata Ng.
"Jadi, saya akan menyarankan kita untuk menjauh dari itu," ujarnya, seperti dikutip Channel News Asia.
Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan pada bulan Oktober bahwa ketegangan militer dengan China berada pada kondisi terburuknya dalam 40 tahun, dan menambahkan bahwa Beijing akan mampu melakukan invasi "skala penuh" pada tahun 2025.
China sampai saat ini masih mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan bertekad untuk menundukannya, bahkan dengan kekerasan militer jika perlu.
tulis komentar anda