Kapal Selam Nuklir AS Ternyata Tabrak Gunung Bawah Laut di Laut China Selatan
Selasa, 02 November 2021 - 06:49 WIB
WASHINGTON - Objek misterius yang ditabrak kapal selam nuklir USS Connecticut Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan ternyata gunung bawah laut yang belum dipetakan. Hal itu diungkap Angkatan Laut Amerika pada Senin (1/11/2021).
Armada ke-7 AS, yang beroperasi di Pasifik barat, mengatakan penyelidikan telah menyimpulkan bahwa USS Connecticut menabrak formasi geologi dan bukan kapal lain pada 2 Oktober 2021.
“Penyelidikan menentukan USS Connecticut mendarat di gunung bawah laut yang belum dipetakan saat beroperasi di perairan internasional di kawasan Indo-Pasifik,” kata juru bicara Armada ke-7 dalam sebuah pernyataan email, yang dilansir AFP, Selasa (2/11/2021).
"Kesimpulan penyelidikan telah diserahkan kepada Wakil Laksamana Karl Thomas, komandan Armada ke-7 AS, untuk menentukan apakah tindakan lanjutan, termasuk pertanggungjawaban, sudah tepat," lanjut pernyataan tersebut.
Angkatan Laut mengonfirmasi insiden tersebut seminggu setelah itu terjadi, hanya mengatakan bahwa USS Connecticut, kapal selam serang cepat bertenaga nuklir, menghantam sebuah objek saat terendam.
USNI News, yang diterbitkan oleh US Naval Institute, sebuah lembaga think-tank yang dekat dengan Angkatan Laut AS, melaporkan bahwa ada beberapa korban cedera sedang dan ringan dalam kecelakaan itu.
Kecelakaan itu juga merusak tangki pemberat kapal selam dan memaksanya untuk berlayar di permukaan selama seminggu kembali ke Guam untuk diperbaiki.
Menurut USNI News, pembangkit nuklir kapal tidak rusak.
Armada ke-7 AS, yang beroperasi di Pasifik barat, mengatakan penyelidikan telah menyimpulkan bahwa USS Connecticut menabrak formasi geologi dan bukan kapal lain pada 2 Oktober 2021.
“Penyelidikan menentukan USS Connecticut mendarat di gunung bawah laut yang belum dipetakan saat beroperasi di perairan internasional di kawasan Indo-Pasifik,” kata juru bicara Armada ke-7 dalam sebuah pernyataan email, yang dilansir AFP, Selasa (2/11/2021).
"Kesimpulan penyelidikan telah diserahkan kepada Wakil Laksamana Karl Thomas, komandan Armada ke-7 AS, untuk menentukan apakah tindakan lanjutan, termasuk pertanggungjawaban, sudah tepat," lanjut pernyataan tersebut.
Angkatan Laut mengonfirmasi insiden tersebut seminggu setelah itu terjadi, hanya mengatakan bahwa USS Connecticut, kapal selam serang cepat bertenaga nuklir, menghantam sebuah objek saat terendam.
USNI News, yang diterbitkan oleh US Naval Institute, sebuah lembaga think-tank yang dekat dengan Angkatan Laut AS, melaporkan bahwa ada beberapa korban cedera sedang dan ringan dalam kecelakaan itu.
Kecelakaan itu juga merusak tangki pemberat kapal selam dan memaksanya untuk berlayar di permukaan selama seminggu kembali ke Guam untuk diperbaiki.
Menurut USNI News, pembangkit nuklir kapal tidak rusak.
(min)
tulis komentar anda