Jika Kapal Perang AS Lakukan Provokasi di Laut Hitam, Rusia Siap Merespon

Selasa, 02 November 2021 - 01:30 WIB
USS Mount Whitney. FOTO/c6f.navy.mil
MOSKOW - Kapal perang Amerika Serikat (AS) yang telah memasuki Laut Hitam dapat dilihat dengan jelas melalui teropong atau terpantau oleh kemampuan pertahanan Rusia . Demikian ditegaskan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Senin (1/11/2021), saat membuka serangkaian pertemuan industri pertahanan tradisional di Sochi.

“Seperti yang Anda ketahui, sebuah kapal perang AS kini telah memasuki Laut Hitam. Kita dapat melihatnya melalui teropong atau melalui sistem pertahanan yang sesuai,” kata Putin, seperti dikutip dari kantor berita TASS.



Menurut Putin, Rusia perlu lebih meningkatkan sistem pertahanan kedirgantaraannya. Kebutuhan ini secara langsung berasal dari upaya negara-negara terkemuka untuk mengembangkan senjata serangan canggih dengan karakteristik kecepatan tinggi, pemimpin Rusia menekankan.

“Ini juga diperlukan oleh situasi politik secara umum, khususnya, dengan meningkatnya intensitas penerbangan pesawat NATO di dekat Rusia, munculnya kapal peluru kendali aliansi di Baltik dan Laut Hitam,” kata Putin.



Armada ke-6 AS mengumumkan di Twitter-nya pada awal pekan ini, bahwa kapal komando andalan mereka, Mount Whitney sedang menuju Laut Hitam untuk operasi bersama dengan pasukan NATO. Pada 30 Oktober, kapal perusak rudal berpemandu AS, Porter memasuki Laut Hitam untuk operasi bersama dengan pasukan aliansi.



Rusia tentu tak tinggal diam melihat kenyataan ini. Seperti yang ditunjukkan oleh Wakil Ketua Dewan Federasi (Majelis Tinggi Parlemen Rusia) Konstantin Kosachev, operasi gabungan kapal perang AS dengan pasukan NATO di Laut Hitam adalah provokasi yang harus dilihat sehubungan dengan perkembangan di tenggara Ukraina.

“Rusia siap untuk tindakan balasan, jika sebuah kapal perang AS masuk ke perairan laut teritorialnya dan melakukan provokasi di Laut Hitam,” tegas Kosachev kepada Rossiya-24 TV Channel. Menurutnya, tak tertutup kemungkinan Rusia akan melakukan tindakan balasan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More