Hubungan Iran-Israel Memanas, Pemerintah Teheran Gelar Latihan Udara Nasional

Kamis, 21 Oktober 2021 - 07:16 WIB
Pesawat tempur Amerika seperti F-5 Tigers, F-4 Phantom II dan F-14A Tomcats dapat terlihat di samping MiG-29 dan Su-24 buatan Soviet dan bahkan J-7 China, yang merupakan tiruan dari MiG-21 Soviet.

Iran sebagian besar terputus dari pembelian senjata baru oleh Amerika Serikat setelah Revolusi Islam 1979. Mereka harus berinovasi untuk menjaga angkatan udara mereka tetap relevan, termasuk memperbarui avionik, radar, dan peralatan lainnya.

Teheran bahkan mengembangkan pesawat tempur spin-off, seperti jet tempur Saeqeh dan Kosar, yang didasarkan pada badan pesawat F-5.

Latihan tersebut juga akan menampilkan kendaraan udara tak berawak Karrar, Kian, Ababil, Arash dan Kaman-12, yang semuanya membawa berbagai senjata ofensif dan peralatan jamming, serta pesawat Boeing 707 dan Boeing 747 yang dimodifikasi untuk melakukan peran pengisian bahan bakar kargo dan udara.

Sanksi yang melarang Teheran membeli peralatan militer dari luar negeri berakhir pada akhir 2020, tetapi karena tekanan ekonomi yang terus berlanjut oleh AS, mereka belum melakukan pembelian peralatan baru.

Namun, pada Agustus mereka meluncurkan versi baru dari sistem pertahanan udara berbasis darat Bavar-373 yang dibanggakan pengembang di Organisasi Industri Elektronik dapat melebihi kemampuan sistem S-400 Triumf Rusia.

Selain latihan tahunan, latihan Defenders of the Velayat Sanctuary tahun ini digelar hanya beberapa hari setelah Israel menyetujui anggaran USD1,5 miliar untuk mempersiapkan potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Israel telah mengklaim Iran sedang mengejar bom nuklir, yang akan menimbulkan ancaman bagi Zionis. Meski demikian, Teheran bersumpah tidak menginginkan senjata pemusnah massal.

Intelijen militer Israel juga mengatakan, "Mereka (Iran) tidak sedang menuju ke arah bom sekarang."

Iran telah meningkatkan volume dan kemurnian stok uranium yang diperkaya sejak 2018, setelah AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dan menerapkan kembali sanksi.

Pembicaraan putaran ketujuh tentang kembali ke kesepakatan nuklir diharapkan digelar pada bulan depan.

Israel telah mempersiapkan serangan terhadap Iran sejak Januari, menurut Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Aviv Kohavi, meskipun tidak memiliki senjata yang mampu menembus pegunungan tempat fasilitas nuklir utama Iran, seperti lokasi pabrik pengayaan bahan bakar nuklir di Fordow.

Keyakinan Israel di balik kemampuannya melakukan serangan semacam itu sebagian besar didasarkan pada pemboman tahun 1981 terhadap reaktor nuklir Osirak Irak, yang jauh di wilayah Irak tetapi di atas tanah dan tidak dibentengi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More