Pembunuhan 2 Anak Venezuela di Kolombia Picu Pertikaian Diplomatik

Jum'at, 15 Oktober 2021 - 14:42 WIB
Pembunuhan dua anak asal Venezuela di Kolobia memicu pertikaian diplomatik. Foto/Ilustrasi
CARACAS - Pembunuhan terhadap dua anak laki-laki Venezuela di Kolombia dengan cepat meningkat menjadi pertikaian diplomatik antara dua negara bertetangga itu.

"Anak-anak Venezuela, berusia 12 dan 18 tahun, ditangkap oleh para inspektur di kota Tibu di Kolombia pekan lalu, dan dituduh berniat merampok sebuah toko, menurut sebuah pernyataan oleh polisi regional. Mereka diikat dan tangan mereka terikat," bunyi sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Jumat (15/10/2021).

Dalam video yang beredar luas dan dilihat oleh CNN, mereka tampak dikelilingi oleh orang-orang yang berteriak, yang mengancam akan mengarak mereka melintasi kota.

Sebuah sumber polisi, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk membahas masalah tersebut, mengatakan kepada CNN keduanya kemudian ditemukan tewas dengan peluru di kepala mereka dan tanda bertuliskan "pencuri" di tubuh mereka.



Masih belum jelas siapa yang membunuh anak-anak itu. Tibu adalah kota terpencil di wilayah pedesaan Catatumbo, di mana kelompok gerilya dan organisasi perdagangan narkoba diketahui menguasai sebagian besar wilayah tersebut.



Pada hari Senin, Kolonel Carlos Martinez dari polisi Kolombia mengumumkan penyelidikan telah diluncurkan atas pembunuhan itu, dan menyalahkan kelompok gerilya setempat.

Tetapi para pejabat Venezuela dengan cepat menunjukkan ketidakpuasan mereka dengan pekerjaan otoritas Kolombia untuk memberikan keadilan, dan menganggap pembunuhan itu sebagai bukti dari fenomena yang lebih luas.

Pada hari Rabu, Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengutip kematian itu sebagai bukti xenofobia dan penganiayaan mematikan terhadap migran Venezuela.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More