AS Tak Terima Disebut Kalah dalam Pertempuran AI dengan China
Jum'at, 15 Oktober 2021 - 08:09 WIB
"Apakah dibutuhkan perang atau tidak, itu semacam anekdot," katanya lagi.
"China akan mendominasi masa depan dunia, mengendalikan segalanya mulai dari narasi media hingga geopolitik," imbuh dia.
Chaillan menyalahkan inovasi yang lamban, keengganan perusahaan AS seperti Google untuk bekerja sama dengan negara dalam AI dan perdebatan etika yang luas mengenai teknologi tersebut.
Meski menolak klaim bahwa AS kalah dalam persaingan, Iyer mengakui bahwa orang China ahli dalam menerapkan teknologi AI, sebagian besar karena mereka bersedia menggunakannya pada populasi mereka sendiri.
Namun, ia menegaskan bahwa teknologi aktual yang dimiliki AS lebih maju daripada China.
Sementara Angkatan Darat yakin AS memiliki keunggulan AI, RAND Corporation merilis laporan yang menunjukkan bahwa kemampuan AI gabungan China dan Rusia akan mendekati AS pada akhir tahun ini.
Dengan China mengarahkan pandangannya untuk menjadi pemimpin dunia dalam teknologi AI dan kerjasama yang berkembang antara mereka dan Rusia, Amerika Serikat menghadapi tugas berat untuk tetap menjadi pemimpin AI dunia.
Kecerdasan buatan bisa menjadi teknologi militer yang datang untuk mendefinisikan persaingan AS-China yang berkembang dalam cara senjata nuklir mendefinisikan Perang Dingin.
"China akan mendominasi masa depan dunia, mengendalikan segalanya mulai dari narasi media hingga geopolitik," imbuh dia.
Chaillan menyalahkan inovasi yang lamban, keengganan perusahaan AS seperti Google untuk bekerja sama dengan negara dalam AI dan perdebatan etika yang luas mengenai teknologi tersebut.
Meski menolak klaim bahwa AS kalah dalam persaingan, Iyer mengakui bahwa orang China ahli dalam menerapkan teknologi AI, sebagian besar karena mereka bersedia menggunakannya pada populasi mereka sendiri.
Namun, ia menegaskan bahwa teknologi aktual yang dimiliki AS lebih maju daripada China.
Sementara Angkatan Darat yakin AS memiliki keunggulan AI, RAND Corporation merilis laporan yang menunjukkan bahwa kemampuan AI gabungan China dan Rusia akan mendekati AS pada akhir tahun ini.
Dengan China mengarahkan pandangannya untuk menjadi pemimpin dunia dalam teknologi AI dan kerjasama yang berkembang antara mereka dan Rusia, Amerika Serikat menghadapi tugas berat untuk tetap menjadi pemimpin AI dunia.
Kecerdasan buatan bisa menjadi teknologi militer yang datang untuk mendefinisikan persaingan AS-China yang berkembang dalam cara senjata nuklir mendefinisikan Perang Dingin.
(min)
tulis komentar anda