AS Tak Terima Disebut Kalah dalam Pertempuran AI dengan China
Jum'at, 15 Oktober 2021 - 08:09 WIB
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) tak terima disebut telah kalah dalam pertempuran untuk supremasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dengan China . Sebaliknya, Washington meledek Beijing yang mereka sebut hanya beroperasi di ruang hampa dengan metode serangan siber jahat.
Penolakan atas klaim kekalahan itu disampaikan Kepala Petugas Informasi Angkatan Darat AS, Raj Iyer.
"sama sekali tidak benar," kata Iyer kepada Breaking Defense.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa kemitraan global AS memberikan informasi intelijen perdagangan yang tidak dimiliki China dalam industri tersebut.
"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa orang China tidak memilikinya. Mereka beroperasi dalam ruang hampa, dan mereka mengandalkan metode jahat dan serangan siber untuk dapat mencapai, Anda tahu, apa yang mereka pikir mereka tahu bahwa kita memiliki," paparnya, yang dilansir Jumat (15/10/2021).
Klaim bahwa AS kalah dalam pertempuran untuk supremasi AI dengan China disampaikan mantan kepala perangkat lunak Pentagon, Nicolas Chaillan, kepada Financial Times pada Senin pekan ini.
Chaillan, kepala perangkat lunak pertama Pentagon yang mengundurkan diri sebagai protes terhadap lambatnya transformasi teknologi di militer AS, mengatakan kegagalan untuk merespons membahayakan Amerika Serikat.
“Kami tidak memiliki peluang bertarung yang bersaing melawan China dalam 15 hingga 20 tahun. Saat ini, ini sudah menjadi kesepakatan; ini sudah berakhir menurut saya,” katanya kepada surat kabar yang berbasis di London tersebut, yang dikutip Reuters.
Penolakan atas klaim kekalahan itu disampaikan Kepala Petugas Informasi Angkatan Darat AS, Raj Iyer.
"sama sekali tidak benar," kata Iyer kepada Breaking Defense.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa kemitraan global AS memberikan informasi intelijen perdagangan yang tidak dimiliki China dalam industri tersebut.
"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa orang China tidak memilikinya. Mereka beroperasi dalam ruang hampa, dan mereka mengandalkan metode jahat dan serangan siber untuk dapat mencapai, Anda tahu, apa yang mereka pikir mereka tahu bahwa kita memiliki," paparnya, yang dilansir Jumat (15/10/2021).
Klaim bahwa AS kalah dalam pertempuran untuk supremasi AI dengan China disampaikan mantan kepala perangkat lunak Pentagon, Nicolas Chaillan, kepada Financial Times pada Senin pekan ini.
Chaillan, kepala perangkat lunak pertama Pentagon yang mengundurkan diri sebagai protes terhadap lambatnya transformasi teknologi di militer AS, mengatakan kegagalan untuk merespons membahayakan Amerika Serikat.
“Kami tidak memiliki peluang bertarung yang bersaing melawan China dalam 15 hingga 20 tahun. Saat ini, ini sudah menjadi kesepakatan; ini sudah berakhir menurut saya,” katanya kepada surat kabar yang berbasis di London tersebut, yang dikutip Reuters.
Lihat Juga :
tulis komentar anda