Militer China dan India di Ambang Perang, Rusia Mengaku Khawatir
Selasa, 02 Juni 2020 - 16:38 WIB
NEW DELHI - Rusia pada Senin (2/6/2020) memecah kesunyiannya dengan menyuarakan kekhawatirannya atas situasi militer China dan India yang di ambang perang di Ladakh. Namun, Moskow percaya dua raksasa Asia tersebut akan menyelesaikan masalah dengan damai.
Kekhawatiran Moskow itu disampaikan Wakil Kepala Misi Rusia (DCM) di Delhi, Roman Babushkin. "Tentu saja, kami khawatir dengan situasi saat ini di Line of Actual Control (LAC)," katanya.
"Namun, seperti yang kita ketahui, ada mekanisme khusus khusus yang dikembangkan oleh kedua negara (India dan Cina) termasuk hotline dan dialog perwakilan khusus dan bahkan KTT informal. Kami yakin bahwa teman-teman India dan China telah diperlengkapi untuk menemukan jalan keluar untuk kepuasan bersama. Kami akan mendorong setiap upaya dalam hal ini," ujarnya, seperti dikutip Deccan Chronicle, Selasa (2/6/2020).
Rusia telah menjadi teman India yang telah teruji oleh waktu dan menjadi pemasok utama peralatan pertahanan New Delhi selama beberapa dekade. (Baca: Ratusan Tentara China dan India Tawuran Batu di Perbatasan )
Namun dalam beberapa tahun terakhir, Moskow terkesan jengkel dengan kedekatan strategis India dengan Amerika Serikat (AS) yang semakin berkembang. Namun, Pemerintah India telah melakukan segala upaya untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan Rusia dan Moskow tetap menjadi teman dekat.
Di sisi lain, Rusia juga merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB bersama dengan China dan juga memiliki hubungan dekat dengan Beijing.
Minggu lalu India mengatakan pihaknya tetap teguh dalam tekadnya di perbatasan untuk memastikan keamanan dan kedaulatan nasionalnya. Namun, New Delhi menambahkan bahwa pihaknya terlibat dengan pihak China baik di tingkat diplomatik maupun militer untuk menyelesaikan masalah perbatasan secara damai.
India pada bulan lalu menuduh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China memblokir patroli Angkatan Darat India di sisi India LAC yang merupakan perbatasan kedua negara. New Delhi juga mengatakan bahwa kadang-kadang insiden seperti itu terjadi karena kedua belah pihak tidak memiliki persepsi yang sama tentang LAC.
Pada bulan lalu saja terjadi dua insiden bentrok militer kedua kubu, yang mengakibatkan cedera pada pasukan di kedua pihak. Insiden di Sikkim utara telah terjadi pada 9 Mei sementara di Ladakh timur telah terjadi pada malam 5-6 Mei.
Dalam kedua insiden itu, patroli PLA China yang agresif dihentikan oleh pasukan India di wilayah India yang diklaim China sebagai miliknya.
Kekhawatiran Moskow itu disampaikan Wakil Kepala Misi Rusia (DCM) di Delhi, Roman Babushkin. "Tentu saja, kami khawatir dengan situasi saat ini di Line of Actual Control (LAC)," katanya.
"Namun, seperti yang kita ketahui, ada mekanisme khusus khusus yang dikembangkan oleh kedua negara (India dan Cina) termasuk hotline dan dialog perwakilan khusus dan bahkan KTT informal. Kami yakin bahwa teman-teman India dan China telah diperlengkapi untuk menemukan jalan keluar untuk kepuasan bersama. Kami akan mendorong setiap upaya dalam hal ini," ujarnya, seperti dikutip Deccan Chronicle, Selasa (2/6/2020).
Rusia telah menjadi teman India yang telah teruji oleh waktu dan menjadi pemasok utama peralatan pertahanan New Delhi selama beberapa dekade. (Baca: Ratusan Tentara China dan India Tawuran Batu di Perbatasan )
Namun dalam beberapa tahun terakhir, Moskow terkesan jengkel dengan kedekatan strategis India dengan Amerika Serikat (AS) yang semakin berkembang. Namun, Pemerintah India telah melakukan segala upaya untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan Rusia dan Moskow tetap menjadi teman dekat.
Di sisi lain, Rusia juga merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB bersama dengan China dan juga memiliki hubungan dekat dengan Beijing.
Minggu lalu India mengatakan pihaknya tetap teguh dalam tekadnya di perbatasan untuk memastikan keamanan dan kedaulatan nasionalnya. Namun, New Delhi menambahkan bahwa pihaknya terlibat dengan pihak China baik di tingkat diplomatik maupun militer untuk menyelesaikan masalah perbatasan secara damai.
India pada bulan lalu menuduh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China memblokir patroli Angkatan Darat India di sisi India LAC yang merupakan perbatasan kedua negara. New Delhi juga mengatakan bahwa kadang-kadang insiden seperti itu terjadi karena kedua belah pihak tidak memiliki persepsi yang sama tentang LAC.
Pada bulan lalu saja terjadi dua insiden bentrok militer kedua kubu, yang mengakibatkan cedera pada pasukan di kedua pihak. Insiden di Sikkim utara telah terjadi pada 9 Mei sementara di Ladakh timur telah terjadi pada malam 5-6 Mei.
Dalam kedua insiden itu, patroli PLA China yang agresif dihentikan oleh pasukan India di wilayah India yang diklaim China sebagai miliknya.
(min)
tulis komentar anda