Bendera Israel Dijadikan Keset Kaki di Masjid Bahrain
Kamis, 07 Oktober 2021 - 07:23 WIB
MANAMA - Kelompok aktivis Bahrain menjadikan bendera nasional Israel sebagai keset kaki di depan pintu sebuah masjid di negara itu. Mereka memprotes normalisasi hubungan kedua negara.
Penghinaan terhadap bendera berlogo "Bintang Daud" biru itu terjadi Kamis pekan lalu sebagai protes atas kunjungan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid pada hari yang sama untuk membuka Kedutaan Israel di Manama.
Meski kejadian itu berlangsung pekan lalu, nyaris tak ada pemberitaan di media Bahrain maupun Israel terkait kejadian tersebut. Hal itu kemungkinan akibat sensor untuk menjaga hubungan diplomatik kedua negara.
Mengutip Iran Press, Kamis (7/10/2021), para aktivis mengatakan normalisasi hubungan dengan Israel adalah pengkhianatan terhadap umat Islam.
Kunjungan Lapid menandai langkah maju yang signifikan dalam normalisasi hubungan Manama dan Tel Aviv setelah peristiwa 15 September 2020 di Gedung Putih di mana Bahrain dan Uni Emirat Arab menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan dengan rezim Israel yang disebut sebagai Kesepakatan Abraham.
Sebelumnya, Masyarakat Islam Nasional Al-Wefaq, kelompok oposisi paling terkemuka di Bahrain, telah meminta PBB untuk campur tangan dalam dorongan tak terkendali kerajaan untuk memperdalam hubungannya dengan rezim Israel, dengan mengatakan langkah itu tidak sesuai dengan persetujuan masyarakat umum.
Kelompok itu pernah merilis pernyataan pada 18 Oktober 2020 karena Kerajaan Bahrain dan Israel bersiap untuk menandatangani komunike bersama tentang membangun hubungan damai dan diplomatik selama kunjungan delegasi Israel dan AS ke Ibu Kota Bahrain, Manama.
Tak ada komentar dari pemerintah Bahrain maupun Israel atas aksi penghinaan bendera nasional rezim Zionis tersebut.
Penghinaan terhadap bendera berlogo "Bintang Daud" biru itu terjadi Kamis pekan lalu sebagai protes atas kunjungan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid pada hari yang sama untuk membuka Kedutaan Israel di Manama.
Meski kejadian itu berlangsung pekan lalu, nyaris tak ada pemberitaan di media Bahrain maupun Israel terkait kejadian tersebut. Hal itu kemungkinan akibat sensor untuk menjaga hubungan diplomatik kedua negara.
Mengutip Iran Press, Kamis (7/10/2021), para aktivis mengatakan normalisasi hubungan dengan Israel adalah pengkhianatan terhadap umat Islam.
Kunjungan Lapid menandai langkah maju yang signifikan dalam normalisasi hubungan Manama dan Tel Aviv setelah peristiwa 15 September 2020 di Gedung Putih di mana Bahrain dan Uni Emirat Arab menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan dengan rezim Israel yang disebut sebagai Kesepakatan Abraham.
Sebelumnya, Masyarakat Islam Nasional Al-Wefaq, kelompok oposisi paling terkemuka di Bahrain, telah meminta PBB untuk campur tangan dalam dorongan tak terkendali kerajaan untuk memperdalam hubungannya dengan rezim Israel, dengan mengatakan langkah itu tidak sesuai dengan persetujuan masyarakat umum.
Kelompok itu pernah merilis pernyataan pada 18 Oktober 2020 karena Kerajaan Bahrain dan Israel bersiap untuk menandatangani komunike bersama tentang membangun hubungan damai dan diplomatik selama kunjungan delegasi Israel dan AS ke Ibu Kota Bahrain, Manama.
Tak ada komentar dari pemerintah Bahrain maupun Israel atas aksi penghinaan bendera nasional rezim Zionis tersebut.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda