Nelayan Thailand Jadi Miliarder dalam Semalam, Temukan Muntahan Paus Senilai Rp17 M
Rabu, 06 Oktober 2021 - 16:33 WIB
BANGKOK - Seorang nelayan di Thailand menjadi miliarder dalam semalam setelah menemukan bongkahan besar muntahan ikan paus mengambang di pantai Niyom provinsi Surat Thani.
Narong Phetcharaj biasanya hanya menghasilkan sekitar beberapa ratus dolar sebulan sampai dia menemukan 30kg muntahan paus, juga dikenal sebagai ambergris , yang sangat berharga dan dicari.
Cerita bermula saat Narong melihat benda aneh terombang-ambing terdorong arus di pantai Niyom pada 4 Oktober lalu. Karena penasaran, ia pun menghampiri objek misterius itu dan curiga itu adalah muntahan ikan paus yang berharga seperti yang pernah dilihatnya di televisi karena memiliki tekstur dan rupanya seperti lilin.
Nelayan itu kemudian membawa benda seberat 30 kilogram itu ke para ahli di Universitas Prince of Songkla untuk diuji sebelum akhirnya dinyatakan bahwa temuannya itu sebagai ambergris asli.
"Tidak ada penduduk desa yang pernah melihat atau menyentuh ambergris paus asli, itu sebabnya semua orang senang," kata nelayan itu seperti dikutip dari Yahoo, Rabu (6/10/2021).
Dia menyimpannya dengan dibungkus handuk untuk keamanan dan menyembunyikannya di dalam kotak kardus sebelum memberi tahu kerabatnya tentang penemuan itu.
"Saya sangat senang saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya berencana untuk menjual ambergris karena saya sudah menerima sertifikat untuk membuktikan bahwa itu asli," ujar Narong.
"Jika saya bisa mendapatkan harga yang bagus, saya akan pensiun dari pekerjaan sebagai nelayan dan mengadakan pesta untuk teman-teman saya," tukasnya.
Ambergris diproduksi oleh paus sperma ketika saluran empedu di saluran pencernaan membuat sekresi untuk memudahkan lewatnya benda besar atau tajam.
Paus kemudian memuntahkan lendir yang mengeras dan mengapung di permukaan laut.
Potongan padat memiliki bau busuk pada awalnya tetapi setelah lendir mengering, ia mengembangkan aroma manis dan tahan lama, yang membuatnya menjadi bahan yang dicari dalam industri parfum.
Potongan ambergris sebelumnya telah dijual dengan harga antara US$37.500 dan US$42.791 atau Rp534 juta dan Rp609 juta per kilogram. Kenyataan ini tentu memberikan muntahan paus milik Narong nilai yang menggiurkan jika memiliki kualitas yang sama.
Pasalnya, harga muntahan paus yang dimiliki Narong bisa mencapai US$1,25 juta atau sekitar Rp17 miliar berdasarkan harga sebelumnya.
Untuk diketahui, pada April 2016, bola ambergris seberat 1,57 kilogram yang ditemukan di Lancashire dijual seharga USD93,279 atau sekitar Rp1.3 miliar. Sementara pada bulan November di tahun yang sama, tiga nelayan Oman menemukan 80 kilogram ambergris dan menjualnya seharga USD3 juta atau Rp42,7 miliar.
Narong Phetcharaj biasanya hanya menghasilkan sekitar beberapa ratus dolar sebulan sampai dia menemukan 30kg muntahan paus, juga dikenal sebagai ambergris , yang sangat berharga dan dicari.
Cerita bermula saat Narong melihat benda aneh terombang-ambing terdorong arus di pantai Niyom pada 4 Oktober lalu. Karena penasaran, ia pun menghampiri objek misterius itu dan curiga itu adalah muntahan ikan paus yang berharga seperti yang pernah dilihatnya di televisi karena memiliki tekstur dan rupanya seperti lilin.
Nelayan itu kemudian membawa benda seberat 30 kilogram itu ke para ahli di Universitas Prince of Songkla untuk diuji sebelum akhirnya dinyatakan bahwa temuannya itu sebagai ambergris asli.
"Tidak ada penduduk desa yang pernah melihat atau menyentuh ambergris paus asli, itu sebabnya semua orang senang," kata nelayan itu seperti dikutip dari Yahoo, Rabu (6/10/2021).
Dia menyimpannya dengan dibungkus handuk untuk keamanan dan menyembunyikannya di dalam kotak kardus sebelum memberi tahu kerabatnya tentang penemuan itu.
"Saya sangat senang saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya berencana untuk menjual ambergris karena saya sudah menerima sertifikat untuk membuktikan bahwa itu asli," ujar Narong.
"Jika saya bisa mendapatkan harga yang bagus, saya akan pensiun dari pekerjaan sebagai nelayan dan mengadakan pesta untuk teman-teman saya," tukasnya.
Ambergris diproduksi oleh paus sperma ketika saluran empedu di saluran pencernaan membuat sekresi untuk memudahkan lewatnya benda besar atau tajam.
Paus kemudian memuntahkan lendir yang mengeras dan mengapung di permukaan laut.
Potongan padat memiliki bau busuk pada awalnya tetapi setelah lendir mengering, ia mengembangkan aroma manis dan tahan lama, yang membuatnya menjadi bahan yang dicari dalam industri parfum.
Potongan ambergris sebelumnya telah dijual dengan harga antara US$37.500 dan US$42.791 atau Rp534 juta dan Rp609 juta per kilogram. Kenyataan ini tentu memberikan muntahan paus milik Narong nilai yang menggiurkan jika memiliki kualitas yang sama.
Pasalnya, harga muntahan paus yang dimiliki Narong bisa mencapai US$1,25 juta atau sekitar Rp17 miliar berdasarkan harga sebelumnya.
Untuk diketahui, pada April 2016, bola ambergris seberat 1,57 kilogram yang ditemukan di Lancashire dijual seharga USD93,279 atau sekitar Rp1.3 miliar. Sementara pada bulan November di tahun yang sama, tiga nelayan Oman menemukan 80 kilogram ambergris dan menjualnya seharga USD3 juta atau Rp42,7 miliar.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda