Taliban Umumkan Kabinet Afghanistan, PM-nya Dicap Teroris oleh PBB
Kamis, 09 September 2021 - 08:02 WIB
KABUL - Taliban telah mengumumkan pemerintah sementara Afghanistan dengan pelaksana tugas (Plt) perdana menterinnya adalah sosok yang masuk daftar teroris oleh PBB. Beberapa menteri dan pejabat tinggi lainnya juga mantan narapidana penjara Teluk Guantanamo yang dibebaskan Amerika Serikat (AS).
Mullah Mohammad Hassan Akhund, salah satu pendiri dan kepala dewan kepemimpinan Taliban, ditunjuk sebagai Plt Perdana Menteri (PM) Afghanistan.
Mengutip Russia Today, Akhund dianggap sebagai teroris oleh PBB, Uni Eropa dan Inggris. Dia juga telah diberi sanksi oleh Dewan Keamanan PBB, bersama dengan setiap anggota pemerintah Taliban yang disebutkan namanya pada hari Selasa lalu.
Empat pejabat kabinet Talibantercatat sebagai "alumni" penjara Teluk Guantanamo yang dibebaskan AS sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan tentara militer Amerika, Bowe Bergdahl.
Seperti dilansir Tolo News, Abdul Haq Wasiq sekarang bertindak sebagai direktur intelijen; Mullah Noorullah Noori sebagai Plt menteri perbatasan dan urusan suku; Mullah Mohammad Fazil sebagai wakil menteri pertahanan; dan Mullah Khairullah Khairkhah sebagai Plt menteri informasi dan kebudayaan.
Keempatnya, yang dianggap garis keras berbahaya oleh pemerintah AS, mengambil bagian dalam pembicaraan langsung dengan Washington di Doha tahun lalu. Informasi dan dokumen pertahanan AS yang disediakan oleh WikiLeaks dan organisasi lain menunjukkan mengapa AS begitu khawatir dengan orang-orang ini.
Menurut dokumen "Guantanamo Files", yang diterbitkan oleh WikiLeaks, Wasiq sebelumnya adalah kepala intelijen Taliban dan berjuang bersama kelompok-kelompok militan Islam. "Wasiq mengatur personel Al-Qaeda untuk melatih staf intelijen Taliban dalam metode intelijen," bunyi dokumen yang bocor.
Tinjauan administratif pada tahun 2007, mengutip seorang sumber, mengeklaim bahwa Wasiq juga anggota intelijen al-Qaeda.
Mullah Mohammad Hassan Akhund, salah satu pendiri dan kepala dewan kepemimpinan Taliban, ditunjuk sebagai Plt Perdana Menteri (PM) Afghanistan.
Mengutip Russia Today, Akhund dianggap sebagai teroris oleh PBB, Uni Eropa dan Inggris. Dia juga telah diberi sanksi oleh Dewan Keamanan PBB, bersama dengan setiap anggota pemerintah Taliban yang disebutkan namanya pada hari Selasa lalu.
Empat pejabat kabinet Talibantercatat sebagai "alumni" penjara Teluk Guantanamo yang dibebaskan AS sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan tentara militer Amerika, Bowe Bergdahl.
Seperti dilansir Tolo News, Abdul Haq Wasiq sekarang bertindak sebagai direktur intelijen; Mullah Noorullah Noori sebagai Plt menteri perbatasan dan urusan suku; Mullah Mohammad Fazil sebagai wakil menteri pertahanan; dan Mullah Khairullah Khairkhah sebagai Plt menteri informasi dan kebudayaan.
Keempatnya, yang dianggap garis keras berbahaya oleh pemerintah AS, mengambil bagian dalam pembicaraan langsung dengan Washington di Doha tahun lalu. Informasi dan dokumen pertahanan AS yang disediakan oleh WikiLeaks dan organisasi lain menunjukkan mengapa AS begitu khawatir dengan orang-orang ini.
Menurut dokumen "Guantanamo Files", yang diterbitkan oleh WikiLeaks, Wasiq sebelumnya adalah kepala intelijen Taliban dan berjuang bersama kelompok-kelompok militan Islam. "Wasiq mengatur personel Al-Qaeda untuk melatih staf intelijen Taliban dalam metode intelijen," bunyi dokumen yang bocor.
Tinjauan administratif pada tahun 2007, mengutip seorang sumber, mengeklaim bahwa Wasiq juga anggota intelijen al-Qaeda.
Lihat Juga :
tulis komentar anda