Pasukan Khusus Lakukan Kudeta Militer dan Tangkap Presiden Guinea
Senin, 06 September 2021 - 07:33 WIB
Sebuah video dan beberapa foto menunjukkan Conde ditahan oleh tentara bersenjata lengkap dan kemudian dibawa pergi ke lokasi yang tidak ditentukan.
Ketika Conde ditangkap, pemimpin kudeta merilis pidato video singkat, menuduh presiden "menginjak-injak" hak-hak rakyat dan memimpin ekonomi negara ke dalam keadaan "disfungsi".
Doumbouya mengumumkan pembubaran pemerintah, serta penutupan perbatasan udara dan darat negara itu, sambil menyatakan konstitusi Guinea dibatalkan.
Namun, pemilihan presiden terbaru, yang diadakan pada Oktober tahun lalu, dikelilingi oleh banyak kontroversi. Pemimpin lama Comte telah mengubah konstitusi negara sebelum pemilu, membiarkan dirinya mencalonkan diri untuk ketiga kalinya. Pemilu juga dirusak oleh protes oposisi yang keras, serta tindakan keras terhadap mereka oleh pihak berwenang.
Namun, tak lama setelah pidato tersebut, kementerian pertahanan Guinea mengklaim serangan pasukan khusus yang memberontak telah berhasil dihalau dan militer yang setia kepada pemerintah terpilih sedang bekerja untuk memulihkan ketertiban di ibu kota.
Kementerian tidak merinci keberadaan presiden, sehingga menimbulkan kebingungan lebih lanjut tentang siapa sebenarnya yang memegang kekuasaan di negara tersebut.
Ketika Conde ditangkap, pemimpin kudeta merilis pidato video singkat, menuduh presiden "menginjak-injak" hak-hak rakyat dan memimpin ekonomi negara ke dalam keadaan "disfungsi".
Doumbouya mengumumkan pembubaran pemerintah, serta penutupan perbatasan udara dan darat negara itu, sambil menyatakan konstitusi Guinea dibatalkan.
Namun, pemilihan presiden terbaru, yang diadakan pada Oktober tahun lalu, dikelilingi oleh banyak kontroversi. Pemimpin lama Comte telah mengubah konstitusi negara sebelum pemilu, membiarkan dirinya mencalonkan diri untuk ketiga kalinya. Pemilu juga dirusak oleh protes oposisi yang keras, serta tindakan keras terhadap mereka oleh pihak berwenang.
Namun, tak lama setelah pidato tersebut, kementerian pertahanan Guinea mengklaim serangan pasukan khusus yang memberontak telah berhasil dihalau dan militer yang setia kepada pemerintah terpilih sedang bekerja untuk memulihkan ketertiban di ibu kota.
Kementerian tidak merinci keberadaan presiden, sehingga menimbulkan kebingungan lebih lanjut tentang siapa sebenarnya yang memegang kekuasaan di negara tersebut.
(min)
tulis komentar anda