Rusuh Minneapolis Tak Kunjung Reda, Pentagon Siagakan Polisi Militer AS
Sabtu, 30 Mei 2020 - 14:32 WIB
WASHINGTON - Demo yang berujung kerusuhan di Minneapolis , negara bagian Minnesota, Amerika Serikat (AS) tak kunjung reda dan telah memasuki hari keempat. Pentagon kini menyiagakan unit-unit polisi militer yang setiap saat bisa dikerahkan ke kota tersebut untuk memulihkan ketertiban.
Kerusuhan di Minneapolis dan Saint Paul—dikenal sebagai "Kota Kembar" di Minnesota—dipicu oleh pembunuhan pria kulit hitam tak bersenjata George Floyd , 46, oleh polisi setempat.
Floyd awalnya ditangkap oleh beberapa petugas polisi Minneapolis atas tuduhan menggunakan uang kertas palsu. Dia diborgol dan lehernya dicekik salah satu polisi dengan lututnya. Dalam video yang viral, pria kulit hitam tersebut berteriak tak bisa bernapas dan dinyatakan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.
Pembunuhan itu tak hanya memicu demo di Kota Kembar Minnesota, tapi seluruh negeri Amerika juga dilanda demo untuk menuntut keadilan atas kematian Floyd. Bahkan, Gedung Putih yang jadi kantor dan kediaman AS Presiden Donald Trump juga jadi sasaran para demonstran di Washington. Para agen Secret Service akhirnya mengunci atau me-lockdown kompleks Gedung Putih. (Baca: Demonstran Pro George Floyd Marah di Seluruh AS, Gedung Putih Lockdown )
Pentagon atau Departemen Pertahanan telah memerintahkan unit-unit polisi militer yang bertugas aktif untuk bersiap-siap dikerahkan ke Minneapolis.
Menurut laporan Associated Press (AP), Sabtu (30/5/2020), para personel tentara dari Fort Bragg di North Carolina dan Fort Drum di New York telah diperintahkan untuk siap ditempatkan dalam waktu empat jam jika dipanggil.
Tentara di Kansas dan Colorado telah diberitahu untuk siap dalam waktu 24 jam jika mereka diperintahkan bertugas ke Minneapolis.
Perintah untuk unit-unit polisi militer itu keluar setelah Presiden AS Donald Trump meminta Menteri Pertahanan Mark Esper untuk merancang opsi militer guna menangani kerusuhan di kota-kota di Minnesota. (Baca juga: Minneapolis Rusuh, Trump Ancam Kerahkan Militer untuk Menembak )
Sekitar 500 anggota Garda Nasional Minnesota saat ini sedang berusaha mengendalikan kerusuhan. Pasukan tersebut telah menjaga petugas pemadam kebakaran saat mereka memadamkan kobaran api, dan juga berpartisipasi dalam membubarkan pengunjuk rasa.
Kota-kota lain yang dilanda protes dan kerusuhan sudah mulai mengerahkan personel militer. Pada hari Sabtu, pihak gubernur Georgia mengirim 500 anggota Garda Nasional negara bagian tersebut untuk melindungi orang-orang dan properti di Atlanta.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
Kerusuhan di Minneapolis dan Saint Paul—dikenal sebagai "Kota Kembar" di Minnesota—dipicu oleh pembunuhan pria kulit hitam tak bersenjata George Floyd , 46, oleh polisi setempat.
Floyd awalnya ditangkap oleh beberapa petugas polisi Minneapolis atas tuduhan menggunakan uang kertas palsu. Dia diborgol dan lehernya dicekik salah satu polisi dengan lututnya. Dalam video yang viral, pria kulit hitam tersebut berteriak tak bisa bernapas dan dinyatakan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.
Pembunuhan itu tak hanya memicu demo di Kota Kembar Minnesota, tapi seluruh negeri Amerika juga dilanda demo untuk menuntut keadilan atas kematian Floyd. Bahkan, Gedung Putih yang jadi kantor dan kediaman AS Presiden Donald Trump juga jadi sasaran para demonstran di Washington. Para agen Secret Service akhirnya mengunci atau me-lockdown kompleks Gedung Putih. (Baca: Demonstran Pro George Floyd Marah di Seluruh AS, Gedung Putih Lockdown )
Pentagon atau Departemen Pertahanan telah memerintahkan unit-unit polisi militer yang bertugas aktif untuk bersiap-siap dikerahkan ke Minneapolis.
Menurut laporan Associated Press (AP), Sabtu (30/5/2020), para personel tentara dari Fort Bragg di North Carolina dan Fort Drum di New York telah diperintahkan untuk siap ditempatkan dalam waktu empat jam jika dipanggil.
Tentara di Kansas dan Colorado telah diberitahu untuk siap dalam waktu 24 jam jika mereka diperintahkan bertugas ke Minneapolis.
Perintah untuk unit-unit polisi militer itu keluar setelah Presiden AS Donald Trump meminta Menteri Pertahanan Mark Esper untuk merancang opsi militer guna menangani kerusuhan di kota-kota di Minnesota. (Baca juga: Minneapolis Rusuh, Trump Ancam Kerahkan Militer untuk Menembak )
Sekitar 500 anggota Garda Nasional Minnesota saat ini sedang berusaha mengendalikan kerusuhan. Pasukan tersebut telah menjaga petugas pemadam kebakaran saat mereka memadamkan kobaran api, dan juga berpartisipasi dalam membubarkan pengunjuk rasa.
Kota-kota lain yang dilanda protes dan kerusuhan sudah mulai mengerahkan personel militer. Pada hari Sabtu, pihak gubernur Georgia mengirim 500 anggota Garda Nasional negara bagian tersebut untuk melindungi orang-orang dan properti di Atlanta.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(min)
tulis komentar anda