Biden Peringatkan Teroris Bakal Serang Bandara Kabul dalam 24 Jam
Minggu, 29 Agustus 2021 - 08:23 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan kemungkinan kelompok teroris kembali melancarkan serangan di bandara Kabul , Afghanistan dalam waktu 24-36 jam.
"Komandan kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan," katanya dalam pernyataan itu.
"Saya mengarahkan mereka untuk mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memprioritaskan perlindungan kekuatan, dan memastikan bahwa mereka memiliki semua otoritas, sumber daya, dan rencana untuk melindungi pria dan wanita kami di lapangan," katanya seperti dikutip dari CNN, Minggu (29/8/2021).
Peringatan itu dikeluarkan Biden setelah Pentagon menyatakan serangan drone di Afghanistan kemarin telah menewaskan dua target "berprofil tinggi" ISIS-K dan satu orang lainnya terluka. Serangan drone itu adalah aksi balasan terhadap aksi bom bunuh diri di bandara Kabul yang menewaskan 13 tentara AS dan sedikitnya 170 lainnya.
"Serangan ini bukan yang terakhir," kata Biden dalam pernyataannya, bersumpah untuk memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayarnya.
"Situasi di lapangan terus menjadi sangat berbahaya, dan ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi," kata Biden, seraya menambahkan bahwa dia telah meminta para komandan untuk mengambil setiap tindakan yang dimungkinkan untuk memprioritaskan perlindungan pasukan.
Sebelumnya Pentagon mengatakan dua petinggi kelompok ISIS-K tewas dan satu terluka dalam serangan drone AS di Provinsi Nangarhar di Afghanistan timur.
"Saya dapat mengonfirmasi, karena semakin banyak informasi yang masuk, bahwa dua target utama ISIS tewas, dan satu terluka. Dan kami tahu tidak ada korban sipil," ujar wakil direktur Staf Gabungan Untuk Operasi Regional, Mayor Jenderal Hank Taylor, kata dalam konferensi pers.
"Tanpa merinci rencana masa depan, saya akan mengatakan bahwa kami akan terus memiliki kemampuan untuk membela diri dan memanfaatkan kemampuan over-the-horizon untuk melakukan operasi kontraterorisme sesuai kebutuhan," imbuhnya.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan semua target tewas dalam satu serangan dan mereka adalag perencana serta fasilitator ISIS-K.
“Saya tidak akan berbicara tentang kemampuan spesifik yang mungkin hilang dari ISIS dalam serangan ini. Mereka kehilangan seorang perencana, dan mereka kehilangan seorang fasilitator. Dan mereka memiliki satu yang terluka. Fakta bahwa dua dari orang-orang ini tidak lagi berjalan di muka Bumi, itu hal yang baik," kata Kirby.
"Ini adalah hal yang baik bagi rakyat Afghanistan, ini adalah hal yang baik untuk pasukan kami dan pasukan kami di lapangan terbang itu," ia menambahkan.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Kamala Harris, Capres Pengganti Joe Biden di Pemilu Amerika Serikat 2024
"Komandan kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan," katanya dalam pernyataan itu.
"Saya mengarahkan mereka untuk mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memprioritaskan perlindungan kekuatan, dan memastikan bahwa mereka memiliki semua otoritas, sumber daya, dan rencana untuk melindungi pria dan wanita kami di lapangan," katanya seperti dikutip dari CNN, Minggu (29/8/2021).
Peringatan itu dikeluarkan Biden setelah Pentagon menyatakan serangan drone di Afghanistan kemarin telah menewaskan dua target "berprofil tinggi" ISIS-K dan satu orang lainnya terluka. Serangan drone itu adalah aksi balasan terhadap aksi bom bunuh diri di bandara Kabul yang menewaskan 13 tentara AS dan sedikitnya 170 lainnya.
"Serangan ini bukan yang terakhir," kata Biden dalam pernyataannya, bersumpah untuk memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayarnya.
"Situasi di lapangan terus menjadi sangat berbahaya, dan ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi," kata Biden, seraya menambahkan bahwa dia telah meminta para komandan untuk mengambil setiap tindakan yang dimungkinkan untuk memprioritaskan perlindungan pasukan.
Sebelumnya Pentagon mengatakan dua petinggi kelompok ISIS-K tewas dan satu terluka dalam serangan drone AS di Provinsi Nangarhar di Afghanistan timur.
"Saya dapat mengonfirmasi, karena semakin banyak informasi yang masuk, bahwa dua target utama ISIS tewas, dan satu terluka. Dan kami tahu tidak ada korban sipil," ujar wakil direktur Staf Gabungan Untuk Operasi Regional, Mayor Jenderal Hank Taylor, kata dalam konferensi pers.
"Tanpa merinci rencana masa depan, saya akan mengatakan bahwa kami akan terus memiliki kemampuan untuk membela diri dan memanfaatkan kemampuan over-the-horizon untuk melakukan operasi kontraterorisme sesuai kebutuhan," imbuhnya.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan semua target tewas dalam satu serangan dan mereka adalag perencana serta fasilitator ISIS-K.
“Saya tidak akan berbicara tentang kemampuan spesifik yang mungkin hilang dari ISIS dalam serangan ini. Mereka kehilangan seorang perencana, dan mereka kehilangan seorang fasilitator. Dan mereka memiliki satu yang terluka. Fakta bahwa dua dari orang-orang ini tidak lagi berjalan di muka Bumi, itu hal yang baik," kata Kirby.
"Ini adalah hal yang baik bagi rakyat Afghanistan, ini adalah hal yang baik untuk pasukan kami dan pasukan kami di lapangan terbang itu," ia menambahkan.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Kamala Harris, Capres Pengganti Joe Biden di Pemilu Amerika Serikat 2024
(ian)
tulis komentar anda