China Sentil AS: Afghanistan Contoh Kegagalan Intervensi Militer

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 06:04 WIB
China menyebut jatuhnya Kabul dan kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan adalah contoh lain dari kegagalan intervensi militer AS. Foto/Ilustrasi
BEIJING - China mengeluarkan sindiran terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS). Beijing menyebut jatuhnya Kabul adalah contoh lain dari kegagalan intervensi militer AS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyampaikan penilaian lain yang memberatkan terhadap kebijakan intervensionis AS, yang menyatakan bahwa Washington memiliki rekam jejak yang buruk dalam mencoba membentuk negara lain sesuai dengan cita-citanya sendiri.

Mengutip pernyataan Profesor Amerika Jeffrey Sachs, Hua mengatakan bahwa semua intervensi militer AS di negara-negara berkembang, sejak perang Korea, telah gagal. Washington kerap jatuh lebih dalam ke bencana dan jurang.

Hua mengatakan AS sekarang dapat menambahkan Afghanistan ke dalam daftar perang yang gagal yang meliputi Vietnam, Laos, Kamboja, Irak, Suriah dan Libya.





Hua juga mempertanyakan strategi Amerika di lapangan, menegaskan bahwa di Afghanistan hanya 2% yang dihabiskan untuk infrastruktur dasar atau proyek pengentasan kemiskinan yang mungkin benar-benar bermanfaat bagi rakyat Afghanistan.

"AS dapat bekerja sama dengan negara lain untuk berinvestasi lebih banyak dalam air bersih, sekolah, rumah sakit, pertanian, dan proyek lainnya untuk membantu Afghanistan menghilangkan kemiskinan," katanya seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (21/8/2021).

Merujuk pada pepatah Cina, dia mengklaim bahwa AS telah mengalami cukup banyak pelajaran yang sulit.

"Kapan mereka akan belajar? Amerika Serikat harus benar-benar merenungkan secara mendalam kebijakannya yang salah untuk mencampuri urusan dalam negeri negara lain yang, di setiap kesempatan, arogan, dan selalu sembrono,” sindirnya.

Sebelumnya China menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan Taliban . Beijing menyatakan bahwa Taliban sekarang lebih "bijaksana dan rasional" daripada terakhir kali mereka berkuasa.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More