Hancurkan Aset Militer yang Direbut Taliban, Biden Pertimbangkan Serangan Udara

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 04:11 WIB
AS pertimbangkan lancarkan serangan udara untuk menghancurkan aset militer yang direbut Taliban. Foto/Russia Today
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Joe Biden dilaporkan sedang mempertimbangkan serangan udara di Afghanistan untuk menghancurkan peralatan militer Amerika Serikat (AS) yang jatuh ke tangan Taliban .

Para pejabat AS mengatakan kepada Reuters ada kekhawatiran bahwa pesawat militer, kendaraan dan persediaan senjata yang disita oleh Taliban selama serangan kelompok itu dapat digunakan terhadap warga sipil Afghanistan, atau digunakan oleh organisasi teroris seperti Negara Islam (ISIS) atau al-Qaeda .

“Segala sesuatu yang belum dihancurkan adalah milik Taliban sekarang,” kata salah satu sumber kepada kantor berita itu yang dinukil Russia Today, Sabtu (21/8/2021).



Pemerintah AS sekarang sedang meninjau opsinya, termasuk kemungkinan meluncurkan serangan udara untuk menghancurkan perangkat keras besar seperti helikopter - meskipun pembuat kebijakan dilaporkan khawatir bahwa langkah itu akan memusuhi Taliban pada saat AS bergegas untuk mengevakuasi personel dan warganya.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Fox News pada hari Jumat bahwa "tidak ada kemungkinan" serangan udara saat evakuasi Amerika sedang berlangsung.

Menurut satu perkiraan, Taliban sekarang memiliki lebih dari 2.000 humvee AS dan kendaraan lapis baja lainnya, serta sebanyak 40 pesawat - termasuk Black Hawks, helikopter serang pengintai, dan drone militer.



Salah satu pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa antara 40 dan 50 pesawat telah diterbangkan ke Uzbekistan oleh pilot Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban. Sebagian besar perangkat keras yang tersisa membutuhkan perawatan yang sering, sehingga tidak mungkin Taliban akan dapat menggunakan kembali persenjataan tersebut.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More