Minneapolis Rusuh, Trump Ancam Kerahkan Militer untuk Menembak
Jum'at, 29 Mei 2020 - 15:44 WIB
MINNEAPOLIS - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji mengambil tindakan tegas yang melibatkan militer untuk meredam kerusuhan di Minneapolis, Minnesota. Demo yang berujung rusuh ini dipicu oleh pembunuhan polisi terhadap pria kulit hitam tak bersenjata, George Floyd .
Trump mengancam para perusuh akan ditembak pasukan militer jika wali kota setempat tidak melakukan pekerjaan dengan benar.
Dalam ancamannya melalui Twitter, Jumat (29/5/2020), presiden mengecam Wali Kota Minneapolis Jacob Frey yang dia sebut sangat lemah dan seorang wali kota kiri radikal. Menurutnya, pemerintah federal akan mengambil alih situasi jika pemerintah daerah tidak membawa situasi di bawah kendali. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )
"Saya tidak bisa mundur dan menyaksikan ini terjadi di kota Amerika yang hebat, Minneapolis. Kurangnya kepemimpinan," tulis Trump via akun @realDonaldTrump.
"Entah Wali Kota Kiri Radikal yang sangat lemah, Jacob Frey, mendapatkan tindakannya bersama dan mengendalikan kota, atau saya akan mengirim Garda Nasional dan menyelesaikan pekerjaan dengan benar," ujar Trump.
"Preman-preman ini tidak menghormati cara mengenang George Floyd, dan saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Hanya berbicara dengan Gubernur Tim Walz dan mengatakan kepadanya bahwa militer bersamanya sepanjang jalan. Apa pun kesulitannya, kami akan mengambil kendali, ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai," lanjut orang nomor satu AS ini.(Baca juga: Protes Pembunuhan George Floyd, Demonstran AS Bakar Kantor Polisi )
Garda Nasional Minnesota telah mengerahkan lebih dari 500 tentara ke Saint Paul, Minneapolis, dan komunitas di sekitarnya. Dalam sebuah tweet, Garda Nasional mengatakan bahwa tujuan utama mereka adalah untuk membantu Departemen Pemadam Kebakaran Minneapolis saat kerusuhan berkobar di seluruh kota.
Kerusuhan menandai hari ketiga protes setelah penangkapan brutal George Floyd oleh polisi. Floyd yang dituduh menggunakan uang kertas palsu dicekik di bagian leher oleh salah satu petugas polisi dengan lututnya di tanah.
Video detik-detik Floyd yang tak bisa bernapas hingga tewas telah memicu kemarahan di seluruh negeri. Polisi yang mencekik Floyd dan tiga polisi lainnya yang terlibat dalam penangkapan brutal telah dipecat. Namun, keluarga Floyd dan massa menuntut semua polisi yang terlibat tersebut diadili.
Trump mengancam para perusuh akan ditembak pasukan militer jika wali kota setempat tidak melakukan pekerjaan dengan benar.
Dalam ancamannya melalui Twitter, Jumat (29/5/2020), presiden mengecam Wali Kota Minneapolis Jacob Frey yang dia sebut sangat lemah dan seorang wali kota kiri radikal. Menurutnya, pemerintah federal akan mengambil alih situasi jika pemerintah daerah tidak membawa situasi di bawah kendali. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )
"Saya tidak bisa mundur dan menyaksikan ini terjadi di kota Amerika yang hebat, Minneapolis. Kurangnya kepemimpinan," tulis Trump via akun @realDonaldTrump.
"Entah Wali Kota Kiri Radikal yang sangat lemah, Jacob Frey, mendapatkan tindakannya bersama dan mengendalikan kota, atau saya akan mengirim Garda Nasional dan menyelesaikan pekerjaan dengan benar," ujar Trump.
"Preman-preman ini tidak menghormati cara mengenang George Floyd, dan saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Hanya berbicara dengan Gubernur Tim Walz dan mengatakan kepadanya bahwa militer bersamanya sepanjang jalan. Apa pun kesulitannya, kami akan mengambil kendali, ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai," lanjut orang nomor satu AS ini.(Baca juga: Protes Pembunuhan George Floyd, Demonstran AS Bakar Kantor Polisi )
Garda Nasional Minnesota telah mengerahkan lebih dari 500 tentara ke Saint Paul, Minneapolis, dan komunitas di sekitarnya. Dalam sebuah tweet, Garda Nasional mengatakan bahwa tujuan utama mereka adalah untuk membantu Departemen Pemadam Kebakaran Minneapolis saat kerusuhan berkobar di seluruh kota.
Kerusuhan menandai hari ketiga protes setelah penangkapan brutal George Floyd oleh polisi. Floyd yang dituduh menggunakan uang kertas palsu dicekik di bagian leher oleh salah satu petugas polisi dengan lututnya di tanah.
Video detik-detik Floyd yang tak bisa bernapas hingga tewas telah memicu kemarahan di seluruh negeri. Polisi yang mencekik Floyd dan tiga polisi lainnya yang terlibat dalam penangkapan brutal telah dipecat. Namun, keluarga Floyd dan massa menuntut semua polisi yang terlibat tersebut diadili.
(min)
tulis komentar anda