Iran: ‘Kegagalan’ AS Tawarkan Kesempatan Bangun Perdamaian Abadi di Afghanistan
Senin, 16 Agustus 2021 - 23:09 WIB
TEHERAN - Presiden Iran , Ebrahim Raisi mengatakan, "kegagalan militer" Amerika Serikat (AS) di Afghanistan menawarkan kesempatan untuk membangun perdamaian abadi di negara itu. Pernyataan datang setelah Taliban sukses merebut kembali Afghanistan.
Taliban menguasai Kabul kemarin, menyusul kekalahan tentara Afghanistan yang didukung AS ketika pasukan asing menarik diri dari Afghanistan.
"Kekalahan militer Amerika dan penarikannya harus menjadi kesempatan untuk memulihkan kehidupan, keamanan, dan perdamaian yang bertahan lama di Afghanistan," kata Raisi, seperti dilansir Reuters pada Senin (16/8/2021).
"Iran mendukung upaya untuk memulihkan stabilitas di Afghanistan dan sebagai negara tetangga, dan saudara, Iran mengundang semua kelompok di Afghanistan untuk mencapai kesepakatan nasional,” sambungnya.
Didominasi Syiah, Iran telah menjadi musuh Taliban, yang merupakan kelompok Muslim Sunni garis keras selama beberapa dekade. Tetapi, selama beberapa tahun terakhir hubungan keduanya membaik, di mana pejabat Iran telah secara terbuka bertemu dengan para pemimpin Taliban.
Pada bulan Juli, Teheran menjadi tuan rumah pertemuan perwakilan pemerintah Afghanistan saat itu dan komite politik tingkat tinggi Taliban.
Iran yang merupakan tujuan bagi warga Afghanistan yang mencari pekerjaan atau melarikan diri dari perang, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan akomodasi di tiga provinsi untuk memberikan perlindungan sementara bagi warga Afghanistan yang melarikan diri dari negara mereka.
Taliban menguasai Kabul kemarin, menyusul kekalahan tentara Afghanistan yang didukung AS ketika pasukan asing menarik diri dari Afghanistan.
"Kekalahan militer Amerika dan penarikannya harus menjadi kesempatan untuk memulihkan kehidupan, keamanan, dan perdamaian yang bertahan lama di Afghanistan," kata Raisi, seperti dilansir Reuters pada Senin (16/8/2021).
"Iran mendukung upaya untuk memulihkan stabilitas di Afghanistan dan sebagai negara tetangga, dan saudara, Iran mengundang semua kelompok di Afghanistan untuk mencapai kesepakatan nasional,” sambungnya.
Didominasi Syiah, Iran telah menjadi musuh Taliban, yang merupakan kelompok Muslim Sunni garis keras selama beberapa dekade. Tetapi, selama beberapa tahun terakhir hubungan keduanya membaik, di mana pejabat Iran telah secara terbuka bertemu dengan para pemimpin Taliban.
Pada bulan Juli, Teheran menjadi tuan rumah pertemuan perwakilan pemerintah Afghanistan saat itu dan komite politik tingkat tinggi Taliban.
Iran yang merupakan tujuan bagi warga Afghanistan yang mencari pekerjaan atau melarikan diri dari perang, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan akomodasi di tiga provinsi untuk memberikan perlindungan sementara bagi warga Afghanistan yang melarikan diri dari negara mereka.
(ian)
tulis komentar anda