CDC: Orang Belum Divaksin Lebih Mungkin Alami Infeksi Ulang Covid-19
Rabu, 11 Agustus 2021 - 05:16 WIB
WASHINGTON - Orang yang belum melakukan vaksinasi dua kali lebih mungkin untuk terinfeksi ulangoleh Covid-19 daripada yang sudah divaksinasi penuh. Hal itu terungkap dalam sebuah studi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) atau CDC.
CDC mengatakan bahwa temuan itu mendukung rekomendasinya bahwa semua orang yang memenuhi syarat akan diminta melakukan vaksinasi Covid-19, terlepas dari status infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya.
Beberapa politisi AS, termasuk Senator Rand Paul, di masa lalu mengatakan mereka tidak berencana untuk melakukan vaksinasi Covid-19 karena mereka sudah memiliki kekebalan alami yang berasal dari infeksi sebelumnya.
Studi baru ini didasarkan pada 246 orang dewasa di Kentucky yang terinfeksi ulang pada Mei dan Juni tahun ini setelah sebelumnya terinfeksi pada 2020.
Mereka dibandingkan dengan 492 "kontrol" yang dicocokkan berdasarkan jenis kelamin, usia dan waktu tes positif awal.
Analisis menemukan bahwa orang yang tidak divaksinasi 2,34 kali lebih mungkin terinfeksi ulang dibandingkan dengan orang yang divaksinasi penuh dengan vaksin Pfizer, Moderna atau Johnson & Johnson.
“Durasi kekebalan yang didapat dari infeksi masih kurang dipahami dan mungkin dipengaruhi oleh darurat varian yang lebih baru,” bunyi studi CDC, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (11/8/2021)
Misalnya, penelitian laboratorium telah menunjukkan bahwa sampel darah dari orang yang sebelumnya terinfeksi dengan varian pertama memiliki respons antibodi yang buruk terhadap varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah dilakukan sebelum varian Delta menjadi strain dominan di AS.
CDC mengatakan bahwa temuan itu mendukung rekomendasinya bahwa semua orang yang memenuhi syarat akan diminta melakukan vaksinasi Covid-19, terlepas dari status infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya.
Beberapa politisi AS, termasuk Senator Rand Paul, di masa lalu mengatakan mereka tidak berencana untuk melakukan vaksinasi Covid-19 karena mereka sudah memiliki kekebalan alami yang berasal dari infeksi sebelumnya.
Studi baru ini didasarkan pada 246 orang dewasa di Kentucky yang terinfeksi ulang pada Mei dan Juni tahun ini setelah sebelumnya terinfeksi pada 2020.
Mereka dibandingkan dengan 492 "kontrol" yang dicocokkan berdasarkan jenis kelamin, usia dan waktu tes positif awal.
Analisis menemukan bahwa orang yang tidak divaksinasi 2,34 kali lebih mungkin terinfeksi ulang dibandingkan dengan orang yang divaksinasi penuh dengan vaksin Pfizer, Moderna atau Johnson & Johnson.
“Durasi kekebalan yang didapat dari infeksi masih kurang dipahami dan mungkin dipengaruhi oleh darurat varian yang lebih baru,” bunyi studi CDC, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (11/8/2021)
Misalnya, penelitian laboratorium telah menunjukkan bahwa sampel darah dari orang yang sebelumnya terinfeksi dengan varian pertama memiliki respons antibodi yang buruk terhadap varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah dilakukan sebelum varian Delta menjadi strain dominan di AS.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda