AS dan China Cekcok di PBB soal Laut China Selatan
Selasa, 10 Agustus 2021 - 10:16 WIB
"Kami telah melihat pertemuan berbahaya antara kapal di laut dan tindakan provokatif untuk memajukan klaim maritim yang melanggar hukum," kata Blinken, yang menambahkan bahwa Washington prihatin dengan tindakan yang "mengintimidasi dan menggertak negara-negara lain agar tidak mengakses sumber daya laut mereka secara sah."
Wakil Duta Besar China untuk PBB Dai Bing menuduh Amerika Serikat "mengaduk-aduk masalah, secara sewenang-wenang mengirim kapal dan pesawat militer canggih ke Laut China Selatan sebagai provokasi dan secara terbuka mencoba untuk mengganggu negara-negara regional."
"Negara ini sendiri telah menjadi ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," kata Dai.
Blinken mengatakan itu adalah tanggung jawab semua negara, bukan hanya pengklaim pulau dan perairan Laut China Selatan, untuk mempertahankan aturan yang telah mereka semua setujui untuk menyelesaikan sengketa maritim secara damai.
Perdana Menteri India Narendra Modi, yang negaranya memegang kursi kepresidenan DK PBB bulan ini dan memimpin pertemuan virtual, memperingatkan bahwa lautan di dunia yang merupakan warisan bersama semua bangsa menghadapi berbagai ancaman. Dia menunjuk pada pembajakan dan terorisme, penegakan hambatan perdagangan oleh beberapa negara, dan tantangan dari perubahan iklim dan bencana alam.
Wakil Duta Besar China untuk PBB Dai Bing menuduh Amerika Serikat "mengaduk-aduk masalah, secara sewenang-wenang mengirim kapal dan pesawat militer canggih ke Laut China Selatan sebagai provokasi dan secara terbuka mencoba untuk mengganggu negara-negara regional."
"Negara ini sendiri telah menjadi ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," kata Dai.
Blinken mengatakan itu adalah tanggung jawab semua negara, bukan hanya pengklaim pulau dan perairan Laut China Selatan, untuk mempertahankan aturan yang telah mereka semua setujui untuk menyelesaikan sengketa maritim secara damai.
Perdana Menteri India Narendra Modi, yang negaranya memegang kursi kepresidenan DK PBB bulan ini dan memimpin pertemuan virtual, memperingatkan bahwa lautan di dunia yang merupakan warisan bersama semua bangsa menghadapi berbagai ancaman. Dia menunjuk pada pembajakan dan terorisme, penegakan hambatan perdagangan oleh beberapa negara, dan tantangan dari perubahan iklim dan bencana alam.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda