China Dihantam Wabah COVID-19 Terparah, Kota Ini Diisolasi

Kamis, 29 Juli 2021 - 14:50 WIB
Seorang staf menyemprotkan disinfektan di laboratorium Mata Api sementara yang digunakan untuk pengujian virus Corona COVID-19 di pusat pameran di Nanjing, Jiangsu timur China. Foto/The Guardian
BEIJING - Otoritas kesehatan di China telah mendirikan pos pemeriksaan dan dilaporkan menangguhkan penerbangan di kota timur Nanjing dalam keadaan darurat virus Corona baru terburuk di negara itu dalam beberapa bulan.

Lebih dari 170 orang telah didiagnosis dengan varian Delta dalam 10 hari terakhir. Wabah utama berpusat di Nanjing, di provinsi Jiangsu, tetapi kasus-kasus terkait dilaporkan telah diidentifikasi di Beijing dan provinsi lain termasuk Anhui, Liaoning, Sichuan dan Guangdong.

Sembilan kasus pertama kali terdeteksi pada 20 Juli, semuanya di antara staf bandara di Nanjing. 24 kasus lokal lainnya pada hari Rabu menjadikan jumlah total yang diyakini terhubung ke cluster menjadi 171.



Mengutip sumber anonim media China The Global Times melaporkan bandara Nanjing menangguhkan semua penerbangan hingga pertengahan Agustus. Provinsi Sichuan telah memerintahkan semua pendatang baru untuk menjalani karantina selama 14 hari di fasilitas kesehatan dan tujuh lainnya di rumah seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (29/7/2021).



Pihak berwenang Nanjing minggu ini memulai putaran kedua pengujian massal untuk 9,3 juta penduduknya. Pembatasan masuk dan keluar pada penduduk telah diperkuat, beberapa transportasi umum telah ditangguhkan, dan pengemudi taksi dan taksi online telah diinstruksikan untuk tidak meninggalkan batas kota.

Kota-kota lain di Jiangsu telah memperkuat tindakan anti-virus, termasuk 18 pos pemeriksaan di jalan raya yang memasuki Suzhou, untuk memeriksa status kode kesehatan orang-orang yang bepergian dari Nanjing. Pihak berwenang Suzhou juga telah menangguhkan transportasi penumpang jalan antara kota dan Nanjing.

Cluster Nanjing setidaknya merupakan wabah ketiga dari varian Delta yang sangat menular di China, setelah satu di dekat perbatasan Myanmar di Yunnan awal bulan ini, dan satu lagi di Guangdong selatan pada Mei-Juni.

Di antara kasus yang baru-baru ini dikonfirmasi adalah orang-orang yang bergabung dengan kerumunan 2.000 orang di sebuah pertunjukan di Zhangjiajie, Hunan pada 22 Juli. Semua peserta, yang sekarang tersebar di seluruh China, telah ditetapkan sebagai "berisiko tinggi". Orang-orang yang sejak itu didiagnosis di Dalian dan Chengdu dilaporkan menghadiri pertunjukan tersebut, dengan beberapa telah melakukan perjalanan ke sana melalui bandara internasional Lukou Nanjing.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More