Afghanistan di Ujung Tanduk, AS Bersumpah Terus Bombardir Taliban

Senin, 26 Juli 2021 - 06:54 WIB
Komandan Komando Pusat Amerika Serikat, Jenderal Kenneth McKenzie, saat konferensi pers di Kabul, Afghanistan, Minggu (25/7/2021). Foto/REUTERS/Staff
KABUL - Militer Amerika Serikat (AS) bersumpah akan terus membombardir kelompok Taliban setelah nasib Afghanistan berada di ujung tanduk seiring dengan penarikan total tentara Amerika dan sekutu NATO-nya.

Janji dukungan Amerika itu disampaikan Jenderal Kenneth McKenzie, seorang jenderal marinir yang menjadi komandan Pentagon untuk Komando Pusat, pada hari Minggu. Wilayah operasional Komando Pusat AS adalah kawasan Timur Tengah dan sekitarnya yang mencakup Afghanistan.



Taliban telah meningkatkan serangannya dalam beberapa pekan terakhir, merebut distrik pedesaan dan ibu kota provinsi sekitarnya, setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan pada April bahwa pasukan AS akan ditarik pada September yang mengakhiri kehadiran militer asing selama 20 tahun di Afghanistan.

"Amerika Serikat telah meningkatkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan selama beberapa hari terakhir dan kami siap untuk melanjutkan tingkat dukungan yang meningkat ini dalam beberapa minggu mendatang jika Taliban melanjutkan serangan mereka," kata Jenderal McKenzie dalam konferensi pers di Kabul, seperti dikutip Reuters, Senin (26/7/2021).



McKenzie menolak mengatakan apakah pasukan AS akan melanjutkan serangan udara setelah berakhirnya misi militer mereka pada 31 Agustus.

"Pemerintah Afghanistan menghadapi ujian berat di hari-hari mendatang...Taliban berusaha menciptakan perasaan tak terhindarkan tentang kampanye mereka," katanya.

Namun dia mengatakan kemenangan Taliban tidak bisa dihindari dan solusi politik tetap menjadi kemungkinan.

Pemerintah Afghanistan dan perunding Taliban telah bertemu di Ibu Kota Qatar, Doha, dalam beberapa pekan terakhir, meskipun para diplomat mengatakan hanya ada sedikit tanda-tanda proses substantif sejak pembicaraan damai dimulai pada September.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More