Informan FBI Dituduh Terlibat Rencana Penculikan Gubernur Michigan

Rabu, 21 Juli 2021 - 12:09 WIB
Para tersangka rencana penculikan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer berdiri di kantor gubernur setelah protes di gedung capitol di Lansing, Michigan, 30 April 2020. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Beberapa pria yang dituduh berencana menculik Gubernur Michigan Gretchen Whitmer menuduh mereka dijebak FBI.

Dokumen pemerintah menunjukkan 12 informan yang menyamar memainkan peran utama dalam rencana penculikan tersebut.

Penyelidikan panjang oleh BuzzFeed News itu diterbitkan pada Selasa (20/7) dan berdasarkan dokumen pengadilan, teks dan transkrip audio dan lebih dari dua lusin wawancara dengan sumber yang dekat dengan kasus tersebut.





Investigasi itu mengklaim 12 informan dan agen yang menyamar “memainkan peran yang jauh lebih besar” dalam plot penculikan dari yang diketahui sebelumnya.



“Bekerja secara rahasia, mereka melakukan lebih dari sekedar pasif mengamati dan melaporkan tindakan para tersangka. Sebaliknya, mereka memiliki andil dalam hampir setiap aspek dari dugaan plot, dimulai dari awal, ” ungkap laporan BuzzFeed News.



Laporan itu mencatat ruang lingkup keterlibatan mereka “menimbulkan pertanyaan apakah akan ada konspirasi tanpa mereka.”

Sejauh ini, salah satu dari 14 tersangka dalam kasus tersebut telah secara resmi menuduh pemerintah menjebak.

Tersangka mengatakan FBI secara aktif mendorong rencana tersebut dan membantu menyusun perencana utamanya.

Pengacara untuk dua orang tersangka lainnya mengatakan mereka berencana mengajukan klaim serupa di masa depan.

Semua tersangka, kecuali satu dari 14 terdakwa, enam orang di antaranya mendapat dakwaan federal, sementara delapan orang lainnya didakwa berdasarkan undang-undang terorisme Michigan.

Para tersangka mengaku tidak bersalah, bersikeras tidak ada rencana serius untuk menculik Whitmer.

Seorang pengacara pembela menganggap rencana itu "pembicaraan besar" antara "orang sinting" dan "orang militer."

Dalam pengaduan kriminal asli FBI yang dikeluarkan pada 6 Oktober 2020, biro tersebut mengakui bahwa mereka “bergantung pada informasi yang diberikan oleh Confidential Human Sources (CHS) dan Undercover Employee (UCE) selama beberapa bulan.”

FBI mengatakan sementara semua informan tidak hadir dengan komplotan itu setiap saat, "minimal satu biasanya hadir selama pertemuan kelompok itu."

FBI hanya menyebutkan empat sumber yang menyamar, termasuk dua agen yang sebenarnya, dalam dokumen awalnya, jauh lebih sedikit dari 12 orang yang akhirnya terungkap dalam dokumen lanjutan.

FBI juga tidak mengungkapkan sepenuhnya keterlibatan mereka dalam rencana itu, meskipun mencatat bahwa beberapa informan dibayar untuk pekerjaan mereka.

Salah satu informan, bernama "CHS-2" dalam dokumen, dibayar USD14.800, yang menurut FBI termasuk "pelaporan dan pengeluaran".

Adapun informan berlabel "CHS-1" dibayar USD8.600. FBI tidak menyebut alasan pembayaran itu.

Meskipun tidak termasuk dalam pernyataan tertulis awal, kemudian terungkap bahwa informan lain, yang diidentifikasi hanya sebagai “Dan” dalam dokumen pemerintah, dibayar sekitar USD6.000 untuk “penggantian biaya” dan USD24.000 lainnya untuk “layanan” sebagai sumber.

FBI juga membelikannya mobil baru, menganggapnya sebagai "biaya perlindungan saksi."

“Seorang veteran Perang Irak, 'Dan', akan menjadi sangat terlibat dengan kelompok yang diduga penculik sehingga dia akhirnya naik menjadi ‘panglima kedua’," ungkap laporan BuzzFeed.

Selama sekitar enam bulan, dia mengumpulkan ratusan jam rekaman grup menggunakan kawat, mendorong para tersangka berkolaborasi satu sama lain dan "mendorong" pemimpin kelompok "memajukan rencananya."

Kadang-kadang, dia bahkan membayar untuk mengantar anggota kelompok ke pertemuan, seperti yang dilakukan informan lain yang berbasis di Wisconsin.

Pekan lalu, seorang pengacara untuk satu terdakwa mengajukan mosi mengutip teks dari agen FBI ke 'Dan,' mengatakan mereka menunjukkan FBI mengarahkan dia untuk merekrut orang-orang tertentu ke dalam konspirasi penculikan.

Pengacara terdakwa sekarang meminta semua pesan yang dipertukarkan antara keduanya, menunjukkan mereka dapat memperkuat pembelaan atas klaim jebakan.

Kelompok itu juga mengatur rencana membeli bom pertahanan diri dari agen yang menyamar, seperti yang dicatat dalam pernyataan tertulis FBI bahwa empat tersangka berencana "bertemu dengan UCE pada 7 Oktober 2020, untuk melakukan pembayaran bahan peledak dan bertukar peralatan taktis."

Mereka ditangkap sebelum pertemuan itu bisa terjadi, dan sejauh mana keterlibatan agen itu dalam plot masih belum jelas.

Departemen Kehakiman AS menolak permintaan komentar BuzzFeed, kantor jaksa agung Michigan meremehkan klaim para terdakwa, dengan mengatakan itu "bukan fakta yang tak terbantahkan" dan bahwa para pejabat akan "melawan dan memperbaiki masalah ini di pengadilan."

Tersangka komplotan itu ditangkap pada Oktober 2020, dengan banyak yang ditahan tanpa jaminan sejak itu.

Pihak berwenang mengklaim kelompok itu mulai mempersiapkan penculikan pada Juni tahun lalu setelah berbulan-bulan diskusi online, di mana para anggota sering mengkritik kebijakan Whitmer, yaitu lockdown Covid-19 yang kejam di Michigan.

Kelompok itu disebut telah mengadakan beberapa sesi pelatihan gaya militer dan mengumpulkan senjata dan perlengkapan bernilai ribuan dolar untuk penculikan Whitmer.

Meskipun pemerintah kemungkinan akan menentang klaim mengenai jebakan itu, FBI mendapat kecaman karena penggunaan informan rahasia di masa lalu, terutama dalam kasus-kasus yang terkait terorisme.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More