WHO: Pencabutan Pembatasan Covid-19 yang Terburu-buru Sangat Berbahaya
Selasa, 20 Juli 2021 - 15:37 WIB
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, pandemi Covid-19 belum berakhir dan pembatasan tidak boleh dilonggarkan terlalu cepat. Hal itu diutarakan Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge.
"Ini mungkin musim panas, tetapi pandemi masih jauh dari selesai. Kelelahan terhadap pandemi telah berdampak pada kesehatan mental kita bersama dan wajar saja jika orang ingin bersantai setelah masa yang menantang bagi semua orang," katanya.
"Namun, kita berada di posisi ini musim panas lalu. Ketika pembatasan dilonggarkan terlalu cepat, kami melihat peningkatan yang menghancurkan dalam kasus dan kematian di seluruh Wilayah yang membuat kami kembali ke penguncian," sambungnya.
Dia mengatakan, setelah lebih dari satu tahun tekanan pada sistem kesehatan, sekolah, mata pencaharian, ekonomi, kesehatan fisik dan mental, dunia, khususnya Eropa tidak dapat membuat kesalahan yang sama.
Kluge, seperti dilansir Tass pada Selasa (20/7/2021), mencatat bahwa meskipun vaksinasi berlanjut dengan cepat di seluruh Eropa, sebagian besar populasi tetap belum mendapatkan vaksinasi, sementara varian yang sangat menular sedang beredar.
"Pada saat yang sama, kami melihat pelonggaran kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial yang mengarah pada peningkatan kasus COVID-19; di mana tingkat vaksinasi tidak tinggi, terutama di antara yang paling rentan, yang berarti peningkatan rawat inap, sistem kesehatan yang diperluasdan kehilangan nyawa," tukasnya.
"Ini mungkin musim panas, tetapi pandemi masih jauh dari selesai. Kelelahan terhadap pandemi telah berdampak pada kesehatan mental kita bersama dan wajar saja jika orang ingin bersantai setelah masa yang menantang bagi semua orang," katanya.
"Namun, kita berada di posisi ini musim panas lalu. Ketika pembatasan dilonggarkan terlalu cepat, kami melihat peningkatan yang menghancurkan dalam kasus dan kematian di seluruh Wilayah yang membuat kami kembali ke penguncian," sambungnya.
Dia mengatakan, setelah lebih dari satu tahun tekanan pada sistem kesehatan, sekolah, mata pencaharian, ekonomi, kesehatan fisik dan mental, dunia, khususnya Eropa tidak dapat membuat kesalahan yang sama.
Kluge, seperti dilansir Tass pada Selasa (20/7/2021), mencatat bahwa meskipun vaksinasi berlanjut dengan cepat di seluruh Eropa, sebagian besar populasi tetap belum mendapatkan vaksinasi, sementara varian yang sangat menular sedang beredar.
"Pada saat yang sama, kami melihat pelonggaran kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial yang mengarah pada peningkatan kasus COVID-19; di mana tingkat vaksinasi tidak tinggi, terutama di antara yang paling rentan, yang berarti peningkatan rawat inap, sistem kesehatan yang diperluasdan kehilangan nyawa," tukasnya.
(ian)
tulis komentar anda