Warga Turun ke Jalan karena Kekurangan Air, Dibalas Tembakan Oleh Polisi Iran

Jum'at, 16 Juli 2021 - 18:59 WIB
Warga Iran turun ke jalan karena kekurangan air, dibalas tembakan oleh polisi. Foto/Al Arabiya
TEHERAN - Para pengunjuk rasa yang marah karena kekurangan air berbaris melalui jalan-jalan di provinsi kaya minyak dan bergejolak di barat daya Iran pada Kamis malam. Aksi mereka ini dibalas oleh tembakkan senjata oleh polisi untuk membubarkan kerumunan dalam sebuah video yang beredar di dunia maya.

Belum diketahui apakah ada korban yang terluka atau ditangkap dalam aksi protes di beberapa kota di provinsi Khuzestan, termasuk ibu kotanya, Ahvaz. Media pemerintah Iran belum melaporkan kerusuhan itu pada Jumat (16/7/2021) pagi.

Video menunjukkan orang-orang membakar ban, memblokir jalan raya dengan marah. Polisi anti huru hara dengan helm dan seragam kamuflase terlibat bentrokan dengan demonstran.

Polisi juga menembakkan senapan dalam satu video, meskipun tidak jelas apakah itu peluru tajam atau yang disebut "peluru beanbag" yang dirancang agar tidak terlalu mematikan.





Dalam bahasa Arab, para demonstran dalam video berteriak mengajak orang lain untuk bergabung dengan mereka seperti dikutip dari Al Arabiya.

Provinsi Khuzestan adalah rumah bagi etnis Arab yang mengeluhkan diskriminasi oleh teokrasi Syiah Iran.

Separatis Arab telah lama beroperasi di Khuzestan, yang coba direbut oleh diktator Irak Saddam Hussein dalam perangnya tahun 1980-an dengan Iran. Mereka telah meledakkan jaringan pipa minyak di masa lalu dan telah disalahkan atas sejumlah serangan termasuk serangan pada 2018 saat parade militer yang menewaskan sedikitnya 25 orang di Ahvaz.

Di masa lalu, kekhawatiran kekurangan air telah mengirim demonstran yang marah ke jalan-jalan di Iran. Saat ini, Iran telah menghadapi pemadaman bergilir selama berminggu-minggu di mana sebagian karena apa yang digambarkan pihak berwenang sebagai kekeringan yang melanda negara itu. Curah hujan telah menurun hampir 50 persen pada tahun lalu, meninggalkan bendungan dengan persediaan air yang berkurang untuk bahan bakar negara.



Protes di provinsi Khuzestan terjadi ketika Iran berjuang melalui gelombang infeksi dalam pandemi virus Corona dan ketika ribuan pekerja di industri minyaknya melancarkan pemogokan untuk upah dan kondisi yang lebih baik.

Ekonomi Iran juga telah berjuang di bawah sanksi Amerika Serikat (AS) sejak keputusan Presiden Donald Trump untuk secara sepihak menarik Amerika dari kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia pada 2018, menghancurkan nilai mata uang rial Iran.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More