George Bush Sebut Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan Kesalahan Besar
Rabu, 14 Juli 2021 - 21:41 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush mengkritik penarikan pasukan AS dan NATO dari Afghanistan. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) , George W. Bush mengkritik penarikan pasukan AS dan NATO dari Afghanistan . Dia mengatakan, dengan penarikan ini, warga sipil dibiarkan "dibantai" oleh Taliban.
“Perempuan dan gadis Afghanistan akan menderita kerugian yang tak terkatakan. Ini adalah kesalahan. Mereka hanya akan ditinggalkan untuk dibantai oleh orang-orang yang sangat brutal ini dan itu menghancurkan hati saya," kata Bush.
"Ini adalah kesalahan. Mereka hanya akan ditinggalkan untuk dibantai oleh orang-orang yang sangat brutal ini, dan itu menghancurkan hati saya," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (14/7/2021).
Bush, sebagai sosok yang memutuskan mengirim pasukan ke Afghanistan pada musim gugur 2001 setelah serangan 11 September, mengatakan dia yakin Kanselir Jerman, Angela Merkeljuga merasakan hal yang sama.
"Merkel telah membawa kelas dan martabat ke posisi yang sangat penting dan membuat keputusan yang sangat sulit," ungkapnya.
Pasukan AS dan NATO mulai menarik diri dari Afghanistan pada awal Mei dan akan ditarik sepenuhnya pada 11 September, sekitar 20 tahun setelah mereka tiba di negara yang dilanda perang itu.
Sebagian besar dari 2.500 tentara AS dan 7.500 tentara NATO yang berada di Afghanistan telah meninggalkan negara itu,"membiarkan" pasukan Afghanistan untuk memerangi Taliban yang tampaknya bertekad untuk meraih kemenangan secara militer.
Presiden AS, Joe Biden bersikeras,bahwa sudah saatnya keterlibatan AS dalam perang berakhir dan bagi warga Afghanistan untuk memetakan masa depan mereka sendiri.
“Perempuan dan gadis Afghanistan akan menderita kerugian yang tak terkatakan. Ini adalah kesalahan. Mereka hanya akan ditinggalkan untuk dibantai oleh orang-orang yang sangat brutal ini dan itu menghancurkan hati saya," kata Bush.
"Ini adalah kesalahan. Mereka hanya akan ditinggalkan untuk dibantai oleh orang-orang yang sangat brutal ini, dan itu menghancurkan hati saya," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (14/7/2021).
Bush, sebagai sosok yang memutuskan mengirim pasukan ke Afghanistan pada musim gugur 2001 setelah serangan 11 September, mengatakan dia yakin Kanselir Jerman, Angela Merkeljuga merasakan hal yang sama.
"Merkel telah membawa kelas dan martabat ke posisi yang sangat penting dan membuat keputusan yang sangat sulit," ungkapnya.
Pasukan AS dan NATO mulai menarik diri dari Afghanistan pada awal Mei dan akan ditarik sepenuhnya pada 11 September, sekitar 20 tahun setelah mereka tiba di negara yang dilanda perang itu.
Sebagian besar dari 2.500 tentara AS dan 7.500 tentara NATO yang berada di Afghanistan telah meninggalkan negara itu,"membiarkan" pasukan Afghanistan untuk memerangi Taliban yang tampaknya bertekad untuk meraih kemenangan secara militer.
Presiden AS, Joe Biden bersikeras,bahwa sudah saatnya keterlibatan AS dalam perang berakhir dan bagi warga Afghanistan untuk memetakan masa depan mereka sendiri.
(ian)
tulis komentar anda