Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Jebel Ali, Seluruh Dubai Bergetar
Kamis, 08 Juli 2021 - 06:31 WIB
Peristiwa semacam itu jarang terjadi di Dubai yang sangat aman, salah satu dari tujuh emirat yang membentuk Uni Emirat Arab yang kaya.
“Saya berada di luar di balkon saya. Teman saya melihat sesuatu yang kuning datang (seperti) matahari. Saya mengambil gambar dan setelahnya (ada) suara,” kata pekerja magang Clemence Lefaix, yang tinggal di dekat lokasi ledakan. Dia mem-posting foto cahaya oranye terang di langit malam di depan gedung apartemen.
Pata penduduk distrik Marina Dubai, dekat dengan Pelabuhan Jebel Ali, mengatakan kepada AFP bahwa mereka melihat jendela-jendela rumah bergetar.
“Saya telah tinggal di sini selama 15 tahun dan ini adalah pertama kalinya saya melihat dan mendengar ini,” kata mereka.
Pelabuhan Jebel Ali menangani 14,1 juta TEU pada 2019, penurunan 5,6 persen, tetapi masih menjadikannya di antara 10 teratas secara global.
Ada 8000 perusahaan yang berbasis di Jebel Ali Free Zone (JAFZA) yang menyumbang 23 persen dari produk domestik bruto Dubai tahun lalu. Ini adalah zona perdagangan terbesar di Timur Tengah.
Emirat Teluk Dubai yang mewah mengubah dirinya selama 50 tahun dari kota pelabuhan yang sepi menjadi pusat perjalanan, perdagangan, dan jasa keuangan regional.
Negara kota itu sekarang menjadi rumah bagi lebih dari tiga juta orang, kebanyakan orang asing, dibandingkan dengan hanya 15.000 penduduk pada 1950-an.
Tidak seperti Abu Dhabi, anggota terkemuka Uni Emirat Arab yang memiliki kekayaan minyak bumi yang besar, Dubai memiliki sumber daya minyak yang semakin berkurang dan telah bekerja untuk mengembangkan industri non-minyak, diversifikasi ke layanan.
“Saya berada di luar di balkon saya. Teman saya melihat sesuatu yang kuning datang (seperti) matahari. Saya mengambil gambar dan setelahnya (ada) suara,” kata pekerja magang Clemence Lefaix, yang tinggal di dekat lokasi ledakan. Dia mem-posting foto cahaya oranye terang di langit malam di depan gedung apartemen.
Pata penduduk distrik Marina Dubai, dekat dengan Pelabuhan Jebel Ali, mengatakan kepada AFP bahwa mereka melihat jendela-jendela rumah bergetar.
“Saya telah tinggal di sini selama 15 tahun dan ini adalah pertama kalinya saya melihat dan mendengar ini,” kata mereka.
Pelabuhan Jebel Ali menangani 14,1 juta TEU pada 2019, penurunan 5,6 persen, tetapi masih menjadikannya di antara 10 teratas secara global.
Ada 8000 perusahaan yang berbasis di Jebel Ali Free Zone (JAFZA) yang menyumbang 23 persen dari produk domestik bruto Dubai tahun lalu. Ini adalah zona perdagangan terbesar di Timur Tengah.
Emirat Teluk Dubai yang mewah mengubah dirinya selama 50 tahun dari kota pelabuhan yang sepi menjadi pusat perjalanan, perdagangan, dan jasa keuangan regional.
Negara kota itu sekarang menjadi rumah bagi lebih dari tiga juta orang, kebanyakan orang asing, dibandingkan dengan hanya 15.000 penduduk pada 1950-an.
Tidak seperti Abu Dhabi, anggota terkemuka Uni Emirat Arab yang memiliki kekayaan minyak bumi yang besar, Dubai memiliki sumber daya minyak yang semakin berkurang dan telah bekerja untuk mengembangkan industri non-minyak, diversifikasi ke layanan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda