Sistem Pertahanan Udara Krimea Dites dalam Latihan Libatkan Penerbangan
Rabu, 30 Juni 2021 - 03:31 WIB
KRIMEA - Sekitar 20 pesawat dan helikopter Armada Laut Hitam dan Distrik Militer Selatan telah menguji kesiapan tempur sistem pertahanan udara Krimea selama latihan militer.
Pernyataan itu diungkapkan layanan pers Armada Laut Hitam.
“Awak pesawat dan helikopter Armada Laut Hitam dan formasi angkatan udara Distrik Militer Selatan melakukan pelatihan dengan divisi sistem rudal S-400 dan sistem rudal Panzir untuk menguji kesiapan tempur pasukan siaga dan sistem pertahanan udara Semenanjung Krimea," ungkap pernyataan itu.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Belanda menuduh jet tempur Rusia terbang sangat dekat dengan kapal fregat Belanda Evertsen di Laut Hitam.
Tindakan Rusia itu dianggap menciptakan situasi yang tidak aman.
Kementerian Pertahanan Belanda menjelaskan, “Insiden itu terjadi Kamis lalu, ketika kapal perang itu berada di tenggara Krimea."
"Pesawat-pesawat itu berulang kali mengganggu Evertsen antara pukul 15:30 dan 20:30 waktu setempat," tuding petinggi Belanda itu.
“Mereka terbang sangat dekat dan rendah (di atas fregat), melakukan serangan tipuan. Para jet tempur dipersenjatai dengan bom dan rudal udara-ke-permukaan yang dimaksudkan untuk menyerang target dari udara,” klaim Kementerian Pertahanan Belanda.
“Selain itu, fregat mengalami gangguan pada peralatan elektroniknya setelah jet tempur terbang di atasnya,” papar Kemhan Belanda.
Pernyataan itu diungkapkan layanan pers Armada Laut Hitam.
“Awak pesawat dan helikopter Armada Laut Hitam dan formasi angkatan udara Distrik Militer Selatan melakukan pelatihan dengan divisi sistem rudal S-400 dan sistem rudal Panzir untuk menguji kesiapan tempur pasukan siaga dan sistem pertahanan udara Semenanjung Krimea," ungkap pernyataan itu.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Belanda menuduh jet tempur Rusia terbang sangat dekat dengan kapal fregat Belanda Evertsen di Laut Hitam.
Tindakan Rusia itu dianggap menciptakan situasi yang tidak aman.
Kementerian Pertahanan Belanda menjelaskan, “Insiden itu terjadi Kamis lalu, ketika kapal perang itu berada di tenggara Krimea."
"Pesawat-pesawat itu berulang kali mengganggu Evertsen antara pukul 15:30 dan 20:30 waktu setempat," tuding petinggi Belanda itu.
“Mereka terbang sangat dekat dan rendah (di atas fregat), melakukan serangan tipuan. Para jet tempur dipersenjatai dengan bom dan rudal udara-ke-permukaan yang dimaksudkan untuk menyerang target dari udara,” klaim Kementerian Pertahanan Belanda.
“Selain itu, fregat mengalami gangguan pada peralatan elektroniknya setelah jet tempur terbang di atasnya,” papar Kemhan Belanda.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda