Kisah Gadis Palestina Disiksa 33 Hari di Penjara Israel

Selasa, 29 Juni 2021 - 07:13 WIB
Mays Abu Ghosh, 24, (tengah), gadis Palestina yang pernah disiksa di penjara Israel. Foto/Twitter @YourAnonCentral
RAMALLAH - Di koridor yang panjang, para agen intelijen Israel berdiri dan bertepuk tangan dengan sarkastik saat para sipir membawa Mays Abu Ghosh yang diborgol ke sel interogasi militer.

"Mereka mengejek saya, mengatakan saya akan mati dalam interogasi," kata Mays, yang menceritakan penyiksaan yang dia alami kepada Anadolu Agency.





Di tengah siklus menstruasinya, Mays diikat ke kursi dengan tangan dan pergelangan kakinya dan meregangkan tubuhnya menjadi bentuk pisang selama berjam-jam, membuatnya tidak bisa tidur.

"Saya tidak bisa berjalan, para sipir menahan saya di sel," ujar Mays.

Tangan Mays terus-menerus berdarah karena belenggu. Dia menolak untuk menjalani sesi interogasi militer lagi, jadi petugas intelijen itu menangkap Mays dan membantingnya ke dinding.

"Mereka tidak memberi saya tampon atau pakaian dalam yang saya butuhkan di masa sulit ini untuk wanita mana pun di dunia," ujarnya.

Penyiksaan 33 Hari

Mays, 24, dari kamp pengungsi Qalandiya, adalah seorang mahasiswi jurnalistik dan media di Universitas Birzeit yang ditangkap pada 29 Agustus 2019, dan kemudian mengalami penyiksaan mengerikan di sel isolasi selama 33 hari di Pusat Interogasi Al-Maskobya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More