Oposisi Desak Pemerintah Jerman Tidak Mengejar Perlombaan Senjata dengan Rusia

Minggu, 27 Juni 2021 - 10:57 WIB
Oposisi Jerman nilai Berlin seharusnya meningkatkan pengeluaran pertahanan dan mencari cara untuk mengurangi pengeluaran militer, dan terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia. Foto/Ist
BERLIN - Tino Chrupalla, pemimpin Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) mengatakan, pemerintah Jerman seharusnya tidak berusaha untuk lebih meningkatkan pengeluaran pertahanan. Tetapi, ucapnya, mencari cara untuk mengurangi pengeluaran militer dan terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia.

Pengeluaran pertahanan Jerman telah naik dua digit dalam beberapa tahun terakhir, dengan Berlin berkomitmen lebih dari USD 61 miliar untuk militernya pada tahun 2020.

Selain itu, Amerika Serikat (AS) juga telah menekan Jerman untuk lebih meningkatkan pengeluaran untuk memenuhi pedoman pengeluaran 2 persen dari PDB NATO. Aliansi itu menghabiskan lebih dari USD 1 triliun untuk pertahanan tahun lalu,21 kali lipat lebih besar dari pengeluaran militer Rusia.

“Anda harus melihat pengeluaran pertahanan Jerman secara keseluruhan. Mereka kurang dari 10 miliar dolar dari Rusia. Saya tidak melihat perlunya Jerman meningkatkan pengeluaran untuk persenjataan," ucapnya.

"Sebaliknya, kita seharusnya tidak memulai perlombaan senjata baru, tetapi harus berbicara tentang bagaimana kita dapat melucuti senjata,” sambung tokoh oposisi Jerman itu, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (27/6/2021).



Chrupalla menyatakan harapan untuk kerjasama, bukan konfrontasi, antara Moskow dan Berlin. Dia mendesak pemerintah Jerman untuk secara jelas mengartikulasikan kepentingan ekonominya pada proyek pipa energi Nord Stream 2, daripada membiarkan AS mendikte” apa yang harus dilakukan Berlin.

Dirinya menyarankan bahwa sejauh ini, pemerintah federal dan otoritas regional yang bertanggung jawab telah membela proyek tersebut “dengan relatif baik".
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More