Bantu AS, Ribuan Warga Afghanistan Akan Dievakuasi

Jum'at, 25 Juni 2021 - 01:03 WIB
AS berencana untuk mengevakusi ribuan warga Afghanistan yang membantunya selama perang. Foto/Ilustrasi/Sindonews
WASHINGTON - Pemerintahan Joe Biden berencana untuk mengevakuasi puluhan ribu penerjemah dan warga Afghanistan lainnya yang bekerja dengan pasukan Amerika Serikat (AS) selama perang sementara aplikasi mereka untuk masuk negara itu sedang diproses. Hal itu diungkapkan seorang pejabat yang mengetahui masalah tersebut.

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan perencanaan telah dipercepat dalam beberapa hari terakhir untuk merelokasi warga Afghanistan dan keluarga mereka ke negara lain atau wilayah AS. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rencana yang tidak diumumkan.

Pemerintah AS bermaksud untuk melakukan evakuasi akhir musim panas ini, kemungkinan pada bulan Agustus, menurut seorang pejabat kedua yang mengetahui pertimbangan tersebut tetapi tidak berwenang untuk membahasnya secara terbuka.

Kedua pejabat itu menambahkan bahwa belum ada negara atau wilayah negara yang rencananya akan menjadi lokasi relokasi sementara. Mengevakuasi warga Afghanistan ke wilayah AS dipandang rumit karena dapat menyebabkan pemohon visa memiliki hak hukum yang lebih besar saat mereka diperiksa.

Gedung Putih telah mulai memberi pengarahan kepada anggota parlemen tentang garis besar rencana tersebut.





"Pemerintah AS telah mulai mengidentifikasi sekelompok penerjemah yang akan dipindahkan sebelum AS menyelesaikan penarikannya pada September," kata seorang pejabat senior pemerintah seperti dikutip dari AP, Jumat (25/6/2021).

Orang-orang itu telah memulai proses pengajuan visa imigran khusus yang tersedia bagi warga Afghanistan yang membantu Amerika selama perang yang hampir berusia 20 tahun. Pejabat itu menekankan bahwa upaya relokasi akan mematuhi hukum konsuler AS dan akan dikoordinasikan dengan Kongres.

"Gedung Putih merencanakan berbagai skenario termasuk relokasi tambahan atau opsi evakuasi jika perlu," ujar pejabat itu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More