Mengurai Pertemanan Dekat Jamal Khashoggi dengan Osama bin Laden
Rabu, 23 Juni 2021 - 01:30 WIB
Pandangan Khashoggi berkembang seiring bertambahnya usia, terutama setelah Arab Spring 2011, tetapi tampaknya jurnalis itu tidak pernah berhenti melihat Osama bin Laden sebagai teman.
Akademisi Saudi dan mantan kolega Khashoggi, Nawaf Obaid, mengatakan jurnalis itu selalu melihat Osama bin Laden sebagai semacam pahlawan karena mengalahkan Uni Soviet yang komunis.
Dia mengatakan Khashoggi berulang kali membela Osama bin Laden, menolak mengaitkannya dengan tindakan terorisme yang dilakukan oleh al-Qaeda selama beberapa tahun.
Baru pada serangan 11 September 2001 atau serangan 9/11, kata Obaid, Khashoggi mulai melihat mantan temannya itusebagai pria yang sebenarnya.
"Saya akan mengatakan dia secara ideologis, dan saya bahkan akan melangkah lebih jauh secara teologis, bertentangan dengannya," imbuh dia.
Khashoggi dibunuh dan dimutilasi, diduga dengan gergaji tulang, di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.
Ini adalah kasus yang telah mencoreng reputasi penguasa de facto Putra Mahkota Mohammad bin Salman.
Bukti yang terungkap pekan lalu menunjukkan tim pembunuh Saudi terbang ke Kairo untuk mengumpulkan obat-obatan "ilegal" yang digunakan untuk membunuh Khashoggi dari orang-orang Mesir yang diduga kaki tangan mereka.
Tidak jelas apa yang terkandung dalam obat-obatan itu atau siapa yang menyediakannya di Bandara Internasional Kairo pada dini hari 2 Oktober 2018, tetapi ini adalah "ledakan bom" terbaru dalam upaya selama bertahun-tahun untuk menentukan bagaimana Khashoggi meninggal.
Akademisi Saudi dan mantan kolega Khashoggi, Nawaf Obaid, mengatakan jurnalis itu selalu melihat Osama bin Laden sebagai semacam pahlawan karena mengalahkan Uni Soviet yang komunis.
Dia mengatakan Khashoggi berulang kali membela Osama bin Laden, menolak mengaitkannya dengan tindakan terorisme yang dilakukan oleh al-Qaeda selama beberapa tahun.
Baru pada serangan 11 September 2001 atau serangan 9/11, kata Obaid, Khashoggi mulai melihat mantan temannya itusebagai pria yang sebenarnya.
"Saya akan mengatakan dia secara ideologis, dan saya bahkan akan melangkah lebih jauh secara teologis, bertentangan dengannya," imbuh dia.
Khashoggi dibunuh dan dimutilasi, diduga dengan gergaji tulang, di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.
Ini adalah kasus yang telah mencoreng reputasi penguasa de facto Putra Mahkota Mohammad bin Salman.
Bukti yang terungkap pekan lalu menunjukkan tim pembunuh Saudi terbang ke Kairo untuk mengumpulkan obat-obatan "ilegal" yang digunakan untuk membunuh Khashoggi dari orang-orang Mesir yang diduga kaki tangan mereka.
Tidak jelas apa yang terkandung dalam obat-obatan itu atau siapa yang menyediakannya di Bandara Internasional Kairo pada dini hari 2 Oktober 2018, tetapi ini adalah "ledakan bom" terbaru dalam upaya selama bertahun-tahun untuk menentukan bagaimana Khashoggi meninggal.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda