Muslim AS: Setop Proyek Hotel Hilton di Tempat Masjid Uighur yang Dihancurkan

Rabu, 16 Juni 2021 - 14:31 WIB
Masjid dihancurkan di kota Kashgar, Xinjiang, China. Foto/Bahram Sintash
WASHINGTON - Organisasi advokasi Muslim terbesar di Amerika Serikat (AS) mendesak Hilton Worldwide Holdings membatalkan rencana membangun hotel di lokasi masjid yang dibuldoser di wilayah Xinjiang, China .

Seruan oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) datang setelah laporan pekan ini oleh harian Inggris The Telegraph bahwa China sedang membangun pusat komersial baru, termasuk Hotel Hilton mewah, di lokasi tempat satu masjid dihancurkan.

Wakil Direktur Nasional CAIR Edward Ahmed Mitchell mengatakan Hilton memiliki kesempatan unik mengambil sikap tegas terhadap genosida yang sedang berlangsung di China terhadap Muslim Uighur dan memberikan contoh bagi perusahaan terkemuka lainnya.





"Hilton harus berdiri di sisi kanan sejarah dengan mengumumkan akan membatalkan proyek ini dan menghentikan operasi apa pun di wilayah Uyghur di China sampai pemerintahnya mengakhiri penganiayaan terhadap jutaan orang yang tidak bersalah," tegas Mitchell.



Sejak 2017, China telah melakukan pelanggaran besar-besaran dan sistematis terhadap Muslim yang tinggal di Xinjiang.



Dugaan bahwa China menekan kebebasan beragama, budaya dan hak asasi manusia untuk lebih dari 1 juta etnis Muslim Uyghur di Xinjiang dalam dekade terakhir telah membuat marah negara-negara barat.

Sejumlah negara pun telah menerapkan sanksi terhadap pejabat dan perusahaan China terkait penganiayaan terhadap Uighur.

Para pejabat China dituduh menempatkan orang-orang Uighur di kamp-kamp konsentrasi yang oleh China disebut pusat pendidikan ulang dan pelatihan.

Beijing dengan keras menyangkal tuduhan melakukan pelanggaran hak asasi terhadap warganya di Xinjiang.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More