AS Klaim China-Rusia Berusaha Tingkatkan Pengaruh Global
Selasa, 08 Juni 2021 - 16:57 WIB
WASHINGTON - Komandan Komando Pusat Amerika Serikat (AS), Centcom, mengklaim bahwa baik China dan Rusia telah berusaha untuk meningkatkan jangkauan pengaruh global mereka di daerah-daerah di mana kehadiran AS diangggap sedang surut.
Pernyataan itu dibuat Jenderal Kenneth McKenzie selama briefing khusus dengan wartawan yang melihat berbagai masalah yang dibahas, termasuk status pemindahan pasukan AS dari Afghanistan yang dilanda perang.
“Jelas bahwa China dan Rusia mencari pengaruh yang lebih besar dan ikatan yang lebih kuat dengan negara-negara di daerah-daerah (yang pengaruh AS menyusut) itu. Kedua negara mencoba mengeksploitasi setiap penurunan yang dirasakan dalam keterlibatan AS untuk secara oportunistik membangun dan memperkuat hubungan,” tutur McKenzie kepada wartawan, sebelum memberikan rincian yang tidak jelas tentang masalah tersebut.
“China terlibat dengan hampir setiap negara di kawasan ini pada tahun 2020, menggunakan perangkap utang eksploitatif, Inisiatif Sabuk dan Jalan, dan diplomasi medis dengan vaksin mereka, yang memiliki kemanjuran yang meragukan, untuk mencoba memperluas pengaruhnya,” imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (8/6/2021).
Dia menambahkan bahwa Rusia telah sama-sama mengganggu di daerah-daerah itu karena Moskow diduga terlibat dalam keterlibatan sebagian besar oportunistik dan transaksional.
“Rusia mencari cara untuk memposisikan dirinya sebagai alternatif bagi Barat dengan menawarkan untuk menengahi konflik regional, menjual senjata, menawarkan keahlian militer, dan berpartisipasi dalam organisasi regional dan multilateral untuk memajukan kepentingan mereka,” lanjut McKenzie, menyinggung seruan Rusia untuk Israel dan Pejabat Palestina guna mengurangi eskalasi di tengah ketegangan mematikan baru-baru ini di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
McKenzie tidak membahas lebih lanjut topik itu selain menyatakan bahwa hampir setiap negara di daerah-daerah itu terus menganggap AS sebagai mitra pilihannya. Pejabat militer AS itu menggarisbawahi bahwa
"Ini benar (adanya) bahkan di antara negara-negara Asia Tengah, di mana Rusia dan China memiliki keuntungan kedekatan untuk mendukung upaya mereka untuk memperluas pengaruh mereka,” tegas McKenzie.
Pernyataan itu dibuat Jenderal Kenneth McKenzie selama briefing khusus dengan wartawan yang melihat berbagai masalah yang dibahas, termasuk status pemindahan pasukan AS dari Afghanistan yang dilanda perang.
“Jelas bahwa China dan Rusia mencari pengaruh yang lebih besar dan ikatan yang lebih kuat dengan negara-negara di daerah-daerah (yang pengaruh AS menyusut) itu. Kedua negara mencoba mengeksploitasi setiap penurunan yang dirasakan dalam keterlibatan AS untuk secara oportunistik membangun dan memperkuat hubungan,” tutur McKenzie kepada wartawan, sebelum memberikan rincian yang tidak jelas tentang masalah tersebut.
“China terlibat dengan hampir setiap negara di kawasan ini pada tahun 2020, menggunakan perangkap utang eksploitatif, Inisiatif Sabuk dan Jalan, dan diplomasi medis dengan vaksin mereka, yang memiliki kemanjuran yang meragukan, untuk mencoba memperluas pengaruhnya,” imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (8/6/2021).
Dia menambahkan bahwa Rusia telah sama-sama mengganggu di daerah-daerah itu karena Moskow diduga terlibat dalam keterlibatan sebagian besar oportunistik dan transaksional.
“Rusia mencari cara untuk memposisikan dirinya sebagai alternatif bagi Barat dengan menawarkan untuk menengahi konflik regional, menjual senjata, menawarkan keahlian militer, dan berpartisipasi dalam organisasi regional dan multilateral untuk memajukan kepentingan mereka,” lanjut McKenzie, menyinggung seruan Rusia untuk Israel dan Pejabat Palestina guna mengurangi eskalasi di tengah ketegangan mematikan baru-baru ini di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
McKenzie tidak membahas lebih lanjut topik itu selain menyatakan bahwa hampir setiap negara di daerah-daerah itu terus menganggap AS sebagai mitra pilihannya. Pejabat militer AS itu menggarisbawahi bahwa
"Ini benar (adanya) bahkan di antara negara-negara Asia Tengah, di mana Rusia dan China memiliki keuntungan kedekatan untuk mendukung upaya mereka untuk memperluas pengaruh mereka,” tegas McKenzie.
Lihat Juga :
tulis komentar anda