Sungai Gangga Menjadi Hijau Picu Kepanikan Publik India, Ini Penyebabnya
Selasa, 08 Juni 2021 - 11:33 WIB
NEW DELHI - Sungai Gangga yang dianggap sebagai sungai suci di India berubah warna menjadi hijau sehingga memicu kepanikan di antara penduduk Uttar Pradesh. Para pakar percaya penyebab fenomena ini adalah alga microcystis.
Sungai tersebut menjadi tempat ribuan orang mandi setiap hari. Menurut pemerintah India, ada sekitar 4.500 desa di tepi Sungai Gangga, yang terbentang di beberapa negara bagian di negara itu.
Menurut penduduk di Uttar Pradesh, sungai suci itu berubah menjadi hijau muda selama musim hujan karena masuknya lumut dari kolam dan danau.
“Tapi kali ini perubahan warna lebih banyak. Baunya tidak enak dan orang-orang menderita," kata Mukesh Sharma, penduduk Varanasi, Uttar Pradesh.
"Umumnya, ini hanya disaksikan dari beberapa ghats (tempat mandi atau kremasi di sepanjang tepi sungai mana pun). Sekarang sudah terlihat di mana-mana," ujarnya.
Vipul Vats, yang juga penduduk setempat, mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak dapat berenang di sungai suci itu atau menggunakannya untuk tujuan lain, seperti minum.
Para ahli percaya bahwa rona kehijauan pada Sungai Gangga disebabkan oleh alga microcystis.
“Dari pengamatan visual, tampak alga bloom yang terbentuk dari alga bernama microcystis, yang biasanya ditemukan di genangan air. Di Gangga, mungkin berasal dari beberapa saluran samping atau sumber tergenang saat hujan," kata BD Tripathi, ketua Malviya Ganga Research Centre di Banaras Hindu University kepada Sputnik yang dilansir Selasa (8/6/2021).
"Jika kondisi ini berlangsung lebih lama, dapat menyebabkan kematian ikan karena neurotoksin dan mikrosistin diproduksi oleh alga yang dapat berbahaya bagi hewan air lainnya. Mandi di dalamnya dapat menyebabkan penyakit kulit dan meminumnya dapat membahayakan hati manusia," ujarnya.
Otoritas negara bagian Uttar Pradesh juga memantau situasi dengan cermat dan mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk saat ini.
Berbicara kepada Sputnik, Pejabat Regional Dewan Pengendalian Polusi Kalika Singh mengatakan, “Ganggang tidak tumbuh di Varanasi atau Prayagraj, tetapi berasal dari hulu. Kami memantau situasi dan juga memeriksa tingkat oksigen terlarut Gangga dan parameter lainnya, yang ditemukan normal”.
Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi meluncurkan program pembersihan yang disebut "Namami Gangga" pada tahun 2015 untuk mencapai pengurangan polusi, konservasi, dan peremajaan sungai yang efektif.
Pemerintah mengalokasikan total INR200 miliar (USD2,74 miliar) untuk tujuan tersebut.
Sungai tersebut menjadi tempat ribuan orang mandi setiap hari. Menurut pemerintah India, ada sekitar 4.500 desa di tepi Sungai Gangga, yang terbentang di beberapa negara bagian di negara itu.
Menurut penduduk di Uttar Pradesh, sungai suci itu berubah menjadi hijau muda selama musim hujan karena masuknya lumut dari kolam dan danau.
“Tapi kali ini perubahan warna lebih banyak. Baunya tidak enak dan orang-orang menderita," kata Mukesh Sharma, penduduk Varanasi, Uttar Pradesh.
"Umumnya, ini hanya disaksikan dari beberapa ghats (tempat mandi atau kremasi di sepanjang tepi sungai mana pun). Sekarang sudah terlihat di mana-mana," ujarnya.
Vipul Vats, yang juga penduduk setempat, mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak dapat berenang di sungai suci itu atau menggunakannya untuk tujuan lain, seperti minum.
Para ahli percaya bahwa rona kehijauan pada Sungai Gangga disebabkan oleh alga microcystis.
“Dari pengamatan visual, tampak alga bloom yang terbentuk dari alga bernama microcystis, yang biasanya ditemukan di genangan air. Di Gangga, mungkin berasal dari beberapa saluran samping atau sumber tergenang saat hujan," kata BD Tripathi, ketua Malviya Ganga Research Centre di Banaras Hindu University kepada Sputnik yang dilansir Selasa (8/6/2021).
"Jika kondisi ini berlangsung lebih lama, dapat menyebabkan kematian ikan karena neurotoksin dan mikrosistin diproduksi oleh alga yang dapat berbahaya bagi hewan air lainnya. Mandi di dalamnya dapat menyebabkan penyakit kulit dan meminumnya dapat membahayakan hati manusia," ujarnya.
Otoritas negara bagian Uttar Pradesh juga memantau situasi dengan cermat dan mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk saat ini.
Berbicara kepada Sputnik, Pejabat Regional Dewan Pengendalian Polusi Kalika Singh mengatakan, “Ganggang tidak tumbuh di Varanasi atau Prayagraj, tetapi berasal dari hulu. Kami memantau situasi dan juga memeriksa tingkat oksigen terlarut Gangga dan parameter lainnya, yang ditemukan normal”.
Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi meluncurkan program pembersihan yang disebut "Namami Gangga" pada tahun 2015 untuk mencapai pengurangan polusi, konservasi, dan peremajaan sungai yang efektif.
Pemerintah mengalokasikan total INR200 miliar (USD2,74 miliar) untuk tujuan tersebut.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda