PBB Temukan Indikasi Korut Proses Plutonium untuk Senjata Nuklir

Selasa, 08 Juni 2021 - 01:07 WIB
IAEA melihat indikasi Korut kemungkinan pemrosesan ulang untuk memisahkan plutonium dari bahan bakar reaktor bekas, yang dapat digunakan dalam proses pembuatan senjata nuklir. Foto/REUTERS
WINA - Badan pengawas atom PBB telah melihat indikasi di Korea Utara (Korut) tentang kemungkinan pemrosesan ulang untuk memisahkan plutonium dari bahan bakar reaktor bekas. Ini dapat digunakan dalam proses pembuatan senjata nuklir.

Dalam pembaruan triwulanan untuk pertemuan Dewan Gubernur yang beranggotakan 35 negara, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi mengatakan, uap terus muncul dari pabrik yang juga menjadi laboratorium pemrosesan ulang di Pyongyang.

“Pabrik uap yang melayani Laboratorium Radiokimia ini terus beroperasi sejak Pernyataan terakhir saya kepada Dewan pada bulan Maret,” katanya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (8/6/2021).

"Durasi operasi ini konsisten dengan waktu yang dibutuhkan untuk kampanye pemrosesan ulang di Laboratorium Radiokimia. Namun, tidak mungkin untuk memastikan bahwa pemrosesan ulang sedang berlangsung," sambungnya.

Dia menuturkan, dalam tiga bulan terakhir tidak ada indikasi operasi di reaktor 5 megawatt utama Korut di Yongbyon yang secara luas diyakini telah memproduksi plutonium untuk senjata.



Juga, ujarnya, tidak ada indikasi bahwa fasilitas Yongbyon yang dianggap sebagai pabrik pengayaan telah beroperasi dan pekerjaan konstruksi internal di reaktor air ringan eksperimental di sana tampaknya terus berlanjut.

"Bagaimanapun, bahwa ada indikasi aktivitas yang sedang berlangsung di sebuah fasilitas di luar Pyongyang yang disebut Kangson, yang telah menarik perhatian sebagai situs pengayaan potensial," tukasnya.

IAEA sendiri sejatinya tidak memiliki akses ke Korut sejak Pyongyang mengusir inspektur mereka pada 2009. Korut kemudian melanjutkan program senjata nuklirnya dan segera melanjutkan uji coba nuklir.

Badan yang berbasis di Wina sekarang memantau aktivitas Korut di situs-situs termasuk kompleks nuklir utama di Yongbyon dari jauh, terutama menggunakan citra satelit.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More