UEA Bangun Pangkalan Udara 'Misterius' di Pulau Mayun Dekat Yaman
Kamis, 27 Mei 2021 - 07:31 WIB
SANAA - Satu pangkalan udara misterius saat ini sedang dibangun di satu pulau yang berlokasi strategis di lepas pantai Yaman dan terletak di Selat Bab El-Mandeb.
Selat Bab El-Mandeb menjadi salah satu chokepoint maritim tersibuk dan penting untuk pengiriman komersial dan energi.
Awal tahun ini citra satelit mengungkapkan konstruksi landasan pacu baru di pulau vulkanik itu telah dimulai.
Pulau Mayun juga dikenal sebagai Pulau Perim. Pulau itu saat ini tidak diklaim oleh negara mana pun, meskipun upaya sebelumnya untuk membangun landasan pacu besar di pulau itu dikaitkan dengan UEA.
Menurut pejabat pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, UEA juga berada di belakang perkembangan terbaru di pulau itu.
“Dua anggota DPR berbicara kepada Perdana Menteri Moeen Abdulmalik tentang pangkalan udara tersebut,” papar laporan The Socotra Post.
Meskipun UEA pada 2019 mundur dari kota pelabuhan selatan Aden di daratan Yaman, UEA terus meningkatkan dan memperkuat pengaruhnya di tempat lain di provinsi selatan, termasuk di pulau Socotra.
Tahun lalu dilaporkan UEA ingin membangun pangkalan mata-mata di Socotra dalam koordinasi dengan Israel, yang menormalisasi hubungan pada tahun yang sama.
Israel juga menyatakan minatnya pada Bab El-Mandeb, sejak Perang 1973 di mana militer Mesir memblokade selat dan Laut Merah untuk pengiriman Israel.
Editor Timur Tengah di perusahaan intelijen sumber terbuka Janes, Jeremy Binnie, dikutip AP menyatakan, "Ini tampaknya menjadi tujuan strategis jangka panjang untuk membangun kehadiran yang relatif permanen."
“Ini mungkin bukan hanya tentang perang Yaman dan Anda harus melihat situasi pengiriman cukup penting di sana," papar dia.
Selat Bab El-Mandeb menjadi salah satu chokepoint maritim tersibuk dan penting untuk pengiriman komersial dan energi.
Awal tahun ini citra satelit mengungkapkan konstruksi landasan pacu baru di pulau vulkanik itu telah dimulai.
Pulau Mayun juga dikenal sebagai Pulau Perim. Pulau itu saat ini tidak diklaim oleh negara mana pun, meskipun upaya sebelumnya untuk membangun landasan pacu besar di pulau itu dikaitkan dengan UEA.
Menurut pejabat pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, UEA juga berada di belakang perkembangan terbaru di pulau itu.
“Dua anggota DPR berbicara kepada Perdana Menteri Moeen Abdulmalik tentang pangkalan udara tersebut,” papar laporan The Socotra Post.
Meskipun UEA pada 2019 mundur dari kota pelabuhan selatan Aden di daratan Yaman, UEA terus meningkatkan dan memperkuat pengaruhnya di tempat lain di provinsi selatan, termasuk di pulau Socotra.
Tahun lalu dilaporkan UEA ingin membangun pangkalan mata-mata di Socotra dalam koordinasi dengan Israel, yang menormalisasi hubungan pada tahun yang sama.
Israel juga menyatakan minatnya pada Bab El-Mandeb, sejak Perang 1973 di mana militer Mesir memblokade selat dan Laut Merah untuk pengiriman Israel.
Editor Timur Tengah di perusahaan intelijen sumber terbuka Janes, Jeremy Binnie, dikutip AP menyatakan, "Ini tampaknya menjadi tujuan strategis jangka panjang untuk membangun kehadiran yang relatif permanen."
“Ini mungkin bukan hanya tentang perang Yaman dan Anda harus melihat situasi pengiriman cukup penting di sana," papar dia.
(sya)
tulis komentar anda