Netanyahu Desak AS Tidak Kembali ke Kesepakatan Nuklir Iran
Kamis, 27 Mei 2021 - 01:51 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kembali mendesak Amerika Serikat (AS) untuk tidak kembali ke kesepakatan nuklir Iran . Desakan itu disampaikan Netanyahu saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Desakan Netanyahu datang di tengah terus berlangsungnya pembicaraan tidak langsung antara perwakilan AS, Eropa dan Iran di Wina, untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.
"Saya dapat memberitahu Anda bahwa saya berharap AS tidak akan kembali ke JCPOA, karena kami percaya bahwa kesepakatan itu membuka jalan bagi Iran untuk memiliki persenjataan senjata nuklir dengan legitimasi internasional," kata Netanyahu, menggunakan nama resmi kesepakatan nuklir Iran.
"Kami juga menegaskan kembali bahwa apa pun yang terjadi, Israel akan selalu memiliki hak untuk mempertahankan diri dari rezim yang berkomitmen pada penghancuran kami, berkomitmen untuk mendapatkan senjata pemusnah massal untuk tujuan itu," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (27/5/2021).
Dia mencatat bahwa poin diskusi tambahan berpusat di sekitar gencatan senjata dan keinginan Israel untuk memperdalam perjanjian perdamaian yang ditandatangani dengan tetangga regional, serta bekerja untuk menormalkan hubungan dengan negara-negara yang belum menandatangani kesepakatan dengan negara tersebut.
Netanyahu lebih lanjut menunjukkan bahwa diskusi juga menyentuh tentang cara terbaik untuk meningkatkan kehidupan dan kondisi kehidupan rakyat Palestina.
Namun, dengan itu, Netanyahu juga mengklarifikasi bahwa jika Hamas melanggar gencatan senjata, pejabat Israel akan memberikan tanggapan "sangat kuat".
Sementara Blinken tidak menolak komentar Netanyahu, dia menekankan bahwa AS akan terus berkonsultasi dengan Israel mengenai dimulainya kembalikesepakatan nuklir 2015.
"Kami akan terus memperkuat semua aspek kemitraan jangka panjang kami. Dan itu termasuk berkonsultasi secara dekat dengan Israel, seperti yang kita lakukan hari ini tentang negosiasi yang sedang berlangsung di Wina, seputar potensi kembalinya perjanjian nuklir Iran," ujar Blinken.
Desakan Netanyahu datang di tengah terus berlangsungnya pembicaraan tidak langsung antara perwakilan AS, Eropa dan Iran di Wina, untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.
"Saya dapat memberitahu Anda bahwa saya berharap AS tidak akan kembali ke JCPOA, karena kami percaya bahwa kesepakatan itu membuka jalan bagi Iran untuk memiliki persenjataan senjata nuklir dengan legitimasi internasional," kata Netanyahu, menggunakan nama resmi kesepakatan nuklir Iran.
"Kami juga menegaskan kembali bahwa apa pun yang terjadi, Israel akan selalu memiliki hak untuk mempertahankan diri dari rezim yang berkomitmen pada penghancuran kami, berkomitmen untuk mendapatkan senjata pemusnah massal untuk tujuan itu," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (27/5/2021).
Dia mencatat bahwa poin diskusi tambahan berpusat di sekitar gencatan senjata dan keinginan Israel untuk memperdalam perjanjian perdamaian yang ditandatangani dengan tetangga regional, serta bekerja untuk menormalkan hubungan dengan negara-negara yang belum menandatangani kesepakatan dengan negara tersebut.
Netanyahu lebih lanjut menunjukkan bahwa diskusi juga menyentuh tentang cara terbaik untuk meningkatkan kehidupan dan kondisi kehidupan rakyat Palestina.
Namun, dengan itu, Netanyahu juga mengklarifikasi bahwa jika Hamas melanggar gencatan senjata, pejabat Israel akan memberikan tanggapan "sangat kuat".
Sementara Blinken tidak menolak komentar Netanyahu, dia menekankan bahwa AS akan terus berkonsultasi dengan Israel mengenai dimulainya kembalikesepakatan nuklir 2015.
"Kami akan terus memperkuat semua aspek kemitraan jangka panjang kami. Dan itu termasuk berkonsultasi secara dekat dengan Israel, seperti yang kita lakukan hari ini tentang negosiasi yang sedang berlangsung di Wina, seputar potensi kembalinya perjanjian nuklir Iran," ujar Blinken.
(ian)
tulis komentar anda