Putin Bilang Uji Coba Sistem Rudal S-500 Rusia Hampir Selesai dan Segera Dioperasikan
Rabu, 26 Mei 2021 - 01:04 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan uji coba sistem pertahanan rudal S-500 hampir selesai. Sistem senjata pertahanan canggih itu akan segera dioperasikan oleh militer Moskow.
"Di Angkatan Dirgantara, sekitar 70 persen resimen rudal anti-pesawat dilengkapi kembali dengan sistem S-400 modern, langkah selanjutnya adalah memasok kompleks S-500 ke pasukan, yang uji cobanya sudah siap diselesaikan," kata Putin sebagaimana disiarkan stasiun televisi Rossiya 24.
Baca Juga: Benny Wenda Meledek, Sebut Indonesia Munafik soal Papua Barat
S-500 Prometey adalah sistem rudal surface-to-air generasi baru dengan jangkauan 400-600 kilometer (250-370 mil). Sistem ini dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik antarbenua, rudal jelajah hipersonik dan pesawat terbang musuh.
Putin mengatakan pengembangan semua jenis pasukan Rusia harus mempertimbangkan tren terkini dalam strategi dan taktik kekuatan militer global.
"Semua jenis dan jenis pasukan harus berkembang secara seimbang dan sistematis, sepenuhnya dengan mempertimbangkan tren modern dalam strategi dan taktik militer kekuatan militer terkemuka dunia," kata Putin dalam pertemuan dengan para pejabat Kementerian Pertahanan dan perusahaan industri pertahanan, seperti dikutip Sputniknews, Rabu (26/5/2021).
Triad Nuklir Diperkuat
Lebih lanjut, orang nomor satu Rusia itu mengatakan potensi kekuatan nuklir strategis Rusia telah tumbuh.
“Angkatan Darat dan Angkatan Laut menerima persenjataan dan peralatan militer terbaru dengan dinamika tinggi, oleh karena itu, potensi triad nuklir telah diperkuat secara serius, kemampuan tempur Angkatan Laut telah diperluas, termasuk melalui kapal dengan rudal jelajah Kalibr, uji coba sistem rudal hipersonik Zircon berada pada tahap akhir," imbuh Putin.
Mantan agen intelijen KGB itu juga mengatakan bahwa Rusia akan terus memperbaiki struktur dan komposisi Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Menurutnya, situasi global yang kompleks dan potensi risiko di dekat perbatasan Rusia mengharuskan militer negaranya menjaga kesiapan tempur.
Semua kegiatan militer Rusia yang direncanakan telah dilakukan secara penuh tahun lalu meskipun ada pandemi virus corona. Kesiapan tempur pasukan, kata Putin, dipertahankan pada tingkat yang tinggi.
"Di Angkatan Dirgantara, sekitar 70 persen resimen rudal anti-pesawat dilengkapi kembali dengan sistem S-400 modern, langkah selanjutnya adalah memasok kompleks S-500 ke pasukan, yang uji cobanya sudah siap diselesaikan," kata Putin sebagaimana disiarkan stasiun televisi Rossiya 24.
Baca Juga: Benny Wenda Meledek, Sebut Indonesia Munafik soal Papua Barat
S-500 Prometey adalah sistem rudal surface-to-air generasi baru dengan jangkauan 400-600 kilometer (250-370 mil). Sistem ini dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik antarbenua, rudal jelajah hipersonik dan pesawat terbang musuh.
Putin mengatakan pengembangan semua jenis pasukan Rusia harus mempertimbangkan tren terkini dalam strategi dan taktik kekuatan militer global.
"Semua jenis dan jenis pasukan harus berkembang secara seimbang dan sistematis, sepenuhnya dengan mempertimbangkan tren modern dalam strategi dan taktik militer kekuatan militer terkemuka dunia," kata Putin dalam pertemuan dengan para pejabat Kementerian Pertahanan dan perusahaan industri pertahanan, seperti dikutip Sputniknews, Rabu (26/5/2021).
Triad Nuklir Diperkuat
Lebih lanjut, orang nomor satu Rusia itu mengatakan potensi kekuatan nuklir strategis Rusia telah tumbuh.
“Angkatan Darat dan Angkatan Laut menerima persenjataan dan peralatan militer terbaru dengan dinamika tinggi, oleh karena itu, potensi triad nuklir telah diperkuat secara serius, kemampuan tempur Angkatan Laut telah diperluas, termasuk melalui kapal dengan rudal jelajah Kalibr, uji coba sistem rudal hipersonik Zircon berada pada tahap akhir," imbuh Putin.
Mantan agen intelijen KGB itu juga mengatakan bahwa Rusia akan terus memperbaiki struktur dan komposisi Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Menurutnya, situasi global yang kompleks dan potensi risiko di dekat perbatasan Rusia mengharuskan militer negaranya menjaga kesiapan tempur.
Semua kegiatan militer Rusia yang direncanakan telah dilakukan secara penuh tahun lalu meskipun ada pandemi virus corona. Kesiapan tempur pasukan, kata Putin, dipertahankan pada tingkat yang tinggi.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda