Iran Luncurkan Drone serta Radar Baru, Dinamai Gaza dan Quds
Jum'at, 21 Mei 2021 - 22:31 WIB
TEHERAN - Pasukan elit Iran , Garda Revolusi (IRGC), meluncurkan drone tempur baru yang diberinama Gaza sebagai bentuk penghormatan kepada Palestina. Demikian laporan situs resmi IRGC , beberapa jam setelah gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina berlaku.
"Pesawat tak berawak itu dinamai sebagai penghormatan abadi bagi mereka yang hari ini di (Gaza) menentang invasi dan agresi Zionis," kata komandan IRGC Mayjen Hossein Salami pada acara pembukaan, dikutip The New Arab dari Sepah News, Jumat (21/5/2021).
Salami mengungkapkan bahwa drone tersebut mampu membawa 13 bom saat terbang dengan ketinggian lebih dari 35.000 kaki dengan kecepatan hampir 350 kilometer per jam (200 mph) selama 20 jam.
Menurut Sepah News, Salami juga meluncurkan sistem radar baru bernama "Quds" (Yerusalem) yang dapat mendeteksi pesawat siluman dalam radius 500 kilometer (310 mil) dan dengan cepat disiapkan dan dipindahkan.
Situs web tersebut menunjukkan versi upgrade dari sistem pertahanan udara yang pada 2019 menembak jatuh drone Global Hawk Amerika Serikat di atas Selat Hormuz setelah diduga melanggar wilayah udara Iran.
"Versi baru dapat menembakkan rudal jarak pendek canggih dan memerangi ancaman jarak dekat seperti jelajah (rudal), drone, helikopter dan bom yang dilepaskan oleh pesawat," ujar Salami.
Peluncuran drone tempur dan radar baru itu terjadi pada hari yang sama dengan gencatan senjata antara Israel dan Hamas , gerakan Islam yang mengontrol Jalur Gaza , dan kelompok bersenjata lainnya di daerah kantong Palestina. Kesepakatan itu mulai berlaku setelah 11 hari yang mematikan.
Serangan udara Israel telah menewaskan 243 orang, termasuk 66 anak-anak sejak 10 Mei, kata Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza.
"Pesawat tak berawak itu dinamai sebagai penghormatan abadi bagi mereka yang hari ini di (Gaza) menentang invasi dan agresi Zionis," kata komandan IRGC Mayjen Hossein Salami pada acara pembukaan, dikutip The New Arab dari Sepah News, Jumat (21/5/2021).
Salami mengungkapkan bahwa drone tersebut mampu membawa 13 bom saat terbang dengan ketinggian lebih dari 35.000 kaki dengan kecepatan hampir 350 kilometer per jam (200 mph) selama 20 jam.
Menurut Sepah News, Salami juga meluncurkan sistem radar baru bernama "Quds" (Yerusalem) yang dapat mendeteksi pesawat siluman dalam radius 500 kilometer (310 mil) dan dengan cepat disiapkan dan dipindahkan.
Situs web tersebut menunjukkan versi upgrade dari sistem pertahanan udara yang pada 2019 menembak jatuh drone Global Hawk Amerika Serikat di atas Selat Hormuz setelah diduga melanggar wilayah udara Iran.
"Versi baru dapat menembakkan rudal jarak pendek canggih dan memerangi ancaman jarak dekat seperti jelajah (rudal), drone, helikopter dan bom yang dilepaskan oleh pesawat," ujar Salami.
Peluncuran drone tempur dan radar baru itu terjadi pada hari yang sama dengan gencatan senjata antara Israel dan Hamas , gerakan Islam yang mengontrol Jalur Gaza , dan kelompok bersenjata lainnya di daerah kantong Palestina. Kesepakatan itu mulai berlaku setelah 11 hari yang mematikan.
Serangan udara Israel telah menewaskan 243 orang, termasuk 66 anak-anak sejak 10 Mei, kata Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza.
tulis komentar anda