Irak Tangkap Pentolan ISIS Suksesor Favorit al-Baghdadi
Kamis, 21 Mei 2020 - 13:20 WIB
BAGHDAD - Intelejen Irak telah menangkap Abdulnasser al-Qirdash, salah satu pemimpin kelompok ISIS yang menjadi kandidat favorit untuk menggantikan Abu Bakr al-Baghdadi .
"Hari ini, teroris bernama Abdulnasser al-Qirdash, kandidat untuk menggantikan penjahat al-Baghdadi, ditangkap. (Penangkapan) dilakukan setelah (informasi) intelijen yang akurat," kata Badan Intelijen Nasional Irak dalam sebuah pernyataan yang dilansir Al Arabiya, Kamis (21/5/2020).
Al-Qirdash adalah salah satu kandidat pengganti atau suksesor al-Baghdadi, pemimpin ISIS yang tewas meledakkan diri dalam penggerebekan pasukan AS di kota Idlib, Suriah, Oktober tahun lalu.
Serangan terbaru yang berakhir dengan penangkapan al-Qirdash terjadi sebulan setelah Mustafa al-Kadhimi—mantan kepala intelijen Irak—menjadi perdana menteri negara tersebut. (Baca: Wanita Pendukung ISIS Ini Hendak Mengebom Katedral St Paul )
Al-Qirdash telah menjabat sebagai ketua komite negosiasi kelompok Islamic State yang sebelumnya bernama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dia juga bekerja dengan organisasi itu sebagai pemimpin selama era kepempinan Abu Musab al-Zarqawi.
Baru-baru ini, al-Qirdash bertanggung jawab atas pertempuran al-Baghouz di Suriah, sebuah kota kecil di Provinsi Deir ez-Zor yang dekat dengan perbatasan Irak dan benteng terakhir ISIS.
Berbicara kepada Al Arabiya, al-Qirdash mengonfirmasi bahwa kepemimpinan ISIS, atas permintaan al-Baghdadi, mengevaluasi kembali ide-ide kelompok teroris itu setelah dalam beberapa tahun terakhir setelah mulai kehilangan banyak bentengnya.
"Ada evaluasi ulang besar-besaran dari Islamic State setelah kehilangan wilayah yang luas termasuk Kobani dan banyak daerah lainnya. Kami bertiga, saya sendiri, Omar al-Furkan dan Ayoub Rakawi, yang duduk bersama pimpinan untuk meninjau kembali langkah-langkah kami," kata al-Qirdash kepada Al Arabiya.
"Hari ini, teroris bernama Abdulnasser al-Qirdash, kandidat untuk menggantikan penjahat al-Baghdadi, ditangkap. (Penangkapan) dilakukan setelah (informasi) intelijen yang akurat," kata Badan Intelijen Nasional Irak dalam sebuah pernyataan yang dilansir Al Arabiya, Kamis (21/5/2020).
Al-Qirdash adalah salah satu kandidat pengganti atau suksesor al-Baghdadi, pemimpin ISIS yang tewas meledakkan diri dalam penggerebekan pasukan AS di kota Idlib, Suriah, Oktober tahun lalu.
Serangan terbaru yang berakhir dengan penangkapan al-Qirdash terjadi sebulan setelah Mustafa al-Kadhimi—mantan kepala intelijen Irak—menjadi perdana menteri negara tersebut. (Baca: Wanita Pendukung ISIS Ini Hendak Mengebom Katedral St Paul )
Al-Qirdash telah menjabat sebagai ketua komite negosiasi kelompok Islamic State yang sebelumnya bernama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dia juga bekerja dengan organisasi itu sebagai pemimpin selama era kepempinan Abu Musab al-Zarqawi.
Baru-baru ini, al-Qirdash bertanggung jawab atas pertempuran al-Baghouz di Suriah, sebuah kota kecil di Provinsi Deir ez-Zor yang dekat dengan perbatasan Irak dan benteng terakhir ISIS.
Berbicara kepada Al Arabiya, al-Qirdash mengonfirmasi bahwa kepemimpinan ISIS, atas permintaan al-Baghdadi, mengevaluasi kembali ide-ide kelompok teroris itu setelah dalam beberapa tahun terakhir setelah mulai kehilangan banyak bentengnya.
"Ada evaluasi ulang besar-besaran dari Islamic State setelah kehilangan wilayah yang luas termasuk Kobani dan banyak daerah lainnya. Kami bertiga, saya sendiri, Omar al-Furkan dan Ayoub Rakawi, yang duduk bersama pimpinan untuk meninjau kembali langkah-langkah kami," kata al-Qirdash kepada Al Arabiya.
(min)
tulis komentar anda